Bab 55

11.8K 1K 65
                                    

Haii... haii...
Hadir lagi kitee...

Banyak yang baca ya, tapi dikit bat yang vote...

Jangan pelit-pelit lah..😉

AJENG

Wanita itu lalu beralih menatap Lintang, “kamu juga Lintang, harusnya kamu itu nyari pacar yang jelas dong. Masa perempuan modelan begitu kamu pacari. Ingat status kamu yang anak seorang pengusaha terkenal dan kaya raya. Sementara dia hanya anak pungut yang tidak jelas asal usulnya!” Lanjutnya dengan nada  meninggi.

Lintang tidak bisa lagi menahan emosinya mendengar ucapan istri dari papanya itu, yang terang-terangan menghina gadis kesayangannya.

“Saya sudah mengingatkan tante untuk tidak mencampuri kehidupan saya. Saya mau pacaran dengan anak pungut juga tidak ada hubungannya sama, tante. Sadar diri, tante itu hanya istri dari papa!” Balas Lintang ikut meninggikan nada suaranya.

“Karna saya istri dari papa kamu, berarti saya juga berhak mengatur dengan siapa kamu berpacaran atau pun menikah! Saya ini mama kamu, Lintang!”

“Tiri,...” Celetuk Ajeng, lalu menutup mulutnya cepat.

“Diam kamu! Kamu hanya orang luar! Tidak usah ikut campur urusan keluarga saya!” Bentak Sella pada Ajeng. “Kamu bukan siapa-siapa disini! Hanya orang tidak jelas!” Sambungnya.

Lintang mengerang tertahan. Rahangnya mengeras, pun dengan kedua tangannya mengepal kuat disisi tubuh ya. Semakin emosi karna Ajeng di bentak. “Jangan membentak pacar saya!!”

“Tega kamu bentak mama?!” Sella menoleh pada Lintang. “Pasti anak tidak jelas itu kan yang menyuruh kamu untuk berani membentak mama?!” Tambahnya menunjuk Ajeng.

Mendengar tuduhan tak beralasan itu, Ajeng mendengus kesal. Kenapa harus dirinya yang selalu di salahkan? Padahal kan ia tidak pernah melakukan apa-apa. Ia hanya seorang gadis kalem dan lembut.

“Kalau saya anak tidak jelas. Berarti tante apa? Emm, gelandangan?” Ajeng menoleh, menatap wanita itu dengan sebelah alis terangkat.

Sontak wajah Sella semakin memerah, “DIAM KAMU!! SAYA TIDAK BERBICARA DENGAN KAMU!!” Bentaknya dengan nada suara menggelegar. Dan hanya dibalas oleh Ajeng dengan senyuman tipis.

“Liat pacar yang kamu bela itu,...” Sella kembali menatap Lintang, “Dia sangat tidak sopan dengan mama!”

“Saya tekankan sekali lagi, tante bukan mama saya!” Balas Lintang. Ia tidak akan pernah menganggap perempuan itu mamanya. Sampai kapanpun tidak akan pernah.

Memijit pelipisnya yang terasa pusing. Hanya itu yang bisa Bram lakukan sekarang melihat anak dan istrinya saling membentak. Untung saja mereka sedang berada di ruangan VIP room yang kedap suara. Karna jika tidak, seluruh orang di restoran itu pasti dibuat heboh mendengar suara saling membentak itu.

“Saya memang bukan orang yang melahirkan kamu, tapi saya tetap istri papa kamu! Tidak seharusnya kamu membentak saya hanya demi anak tidak jelas itu!”

“Cihh,... orang yang tante panggil anak tidak jelas, itu pacar saya. Dia lebih penting dari pada tante!” Lintang mendecih.

Wajah Sella berkali kali lipat semakin memerah, mendengar ucapan anak tirinya. Dia jelas tidak terima anak tirinya lebih membela anak tidak jelas itu dari pada dirinya.

AJENG (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang