BAB 33

10K 733 10
                                    

"Asikkk, jam kosong seharian!" Dara berseru senang sesaat setelah suara bapak kepala sekolah tidak terdengar lagi.

"Lo senang nggak, Jeng?" Tanya Dara Sembari menoleh pada Ajeng yang berjalan di sampingnya.

Kedua gadis itu tengah berjalan beriringan di koridor lantai satu kelas X. Keduanya baru saja kembali dari koperasi membeli buku. Tepatnya Dara yang membeli buku, sementara Ajeng hanya menemani saja. Banyak siswa-siswi berlalu-lalang. Beberapa dari mereka juga membentuk kelompok kecil sambil mengobrol.

"Biasa aja." Jawab Ajeng dengan pandangan lurus ke depan.

"Kok biasa aja, sih?"

"Terus?"

Dara berdecak, "Ckckck, Harusnya lo itu seneng, Ajeng," Sahutnya gregetan.

"Harus?"

"Iya, harus!"

"Terserah." Jawab Ajeng malas.
Mendengar itu membuat Dara mendesah pelan. Berbicara dengan Ajeng memang harus penuh dengan kesabaran ekstra.

"Semalam lo beneran jalan kaki, jeng?" Tanya Dara mengganti pembahasan.

Anggukan pelan dilakukan oleh Ajeng sebagai jawaban. Setelah mengantar Lintang ke tempat di mana dia memarkirkan motornya, Ajeng langsung pergi begitu saja. Menolak, saat Lintang memaksa untuk mengantarnya pulang ke rumah.

Dan untungnya, orang-orang di rumah itu tidak ada yang menyadari jika semalam ia keluar dan pulang ketika hampir menjelang subuh.

Ajeng juga tidak akan memberitahukan pada Dara tentang kejadian semalan, dan pertemuannya dengan Lintang. Bisa Bahaya.

"Tapi, lo nggak ketahuan, kan?" Tanya Dara lagi.

"Nggak." Jawab Ajeng pelan.

"Baguslah kalau gitu."

"Hemm."

"Btw kapan lo mau ke rumah gue? Orang tua katanya pengen kenalan sama lo, teman baru anaknya." Tanya Dara sembari menatap sekeliling.

Orang tua Dara ingin berkenalan dengannya?

"Kenalan sama gue?" tanyanya memastikan.

Dara mengangguk sebagai jawaban. Kedua orang tuanya sudah beberapa kali meminta padanya untuk mengajak Ajeng ke rumahnya, dengan alasan hanya ingin melihat sekaligus berkenalan dengan teman baru dari anaknya.

"Orang tua lo bakalan kaget kalau ngeliat gue." Sahut Ajeng masih dengan tatapan lurus kedepan.

"Masalah lagi." Batin Ajeng saat melihat Amel dan Kyla berjalan beriringan dari arah berlawanan.

Sepertinya pagi ini akan ada pertunjukan menyenangkan.

"Kok Kaget?" Dara menoleh pada Ajeng, ia tak mengerti maksud dari temannya itu.

"Intinya, mereka akan kaget setelah ngeliat muka gue." Jawab Ajeng penuh arti. Tatapan gadis itu tak lepas dari dua perempuan didepan sana. Yang sekarang tengah menyeringai saat melihatnya.

AJENG (COMPLETED)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt