65 : He's winner

3.3K 201 59
                                    

Zevaldo berlarian ke lorong rumah sakit. berharap ia segera menemukan Claazora. Dan tak butuh waktu lama, kedua mata zevaldo menangkap sosok perempuan cantik yang telah menjadi istrinya, Claazora tengah duduk di kursi tunggu di depan ruang dokter. Tidak ada galaxy di sana, hanya Claazora seorang diri.

"Sayang!" sontak Claazora menoleh, mendapati suaminya yang tengah berlari ke arahnya.

"Jadi apa yang sakit? memar kamu gimana? udah di periksa? obatnya mana? udah di kasih resep? coba lihat–"

"Zevaldo stop, aku nggak papa."

Zevaldo menghela nafasnya, meloloskan tangannya yang sedari tadi mengusap pipi lebam Claazora. "Aku khawatir, sayang."

"Aku nggak papa. Kamu bisa lihat sendiri, 'kan?"

"Tapi pasti sakit. Dokter udah kasih resep obatnya?"

"Udah." Suara itu milik galaxy, yang baru saja keluar dari ruang periksa, "Mau gue tebus dulu. Lo jagain istri Lo." Intruksinya yang kemudian berlalu pergi.

Kini Claazora memusatkan perhatiannya pada wajah zevaldo yang sedang menunduk, laki-laki itu tengah menatap tangannya yang sedang menggenggam kedua tangan istrinya. Senyum Claazora terbit begitu saja, tangan kirinya terangkat mengusap lembut kepala zevaldo,

Lalu berkata, "Kalau tadi kamu nggak Dateng, pasti aku udah di garap sama mereka. Kalau itu sampai terjadi, aku udah janji sama diri aku sendiri supaya lepasin kamu."

"Nggak! Apasih!" Tegasnya, dengan menatap tak suka ke arah Claazora karena telah mengatakan hal seperti itu, "Apapun yang terjadi kamu nggak boleh tinggalin aku, Ra. Kalaupun sampai aku tahu mereka garap kamu, I promise I kill him's. Tepat di depan mata kamu. Aku potong titit-nya. "

"Ih kamu mah! Jorok! Apaan sih bahasa kamu!"

Zevaldo hanya menyengir kuda. Lalu tatapannya berubah teduh, "Tapi beneran, aku bakal bunuh mereka kalau sampai garap kamu."

"Kalau kamu bunuh, terus kamu masuk penjara. Jadi siapa yang bakal ada di samping aku, hm? Siapa yang bakal lindungi aku? Siapa?"

Zevaldo malah terkekeh, "Hei, calm down. Mana mungkin aku bisa masuk penjara dengan mudah? Daddy nggak akan biarin itu terjadi."

"Oh, gitu? Masih daddy-daddy an sekarang? Ih! Mandiri dong tuan muda rexalion yang terhormat."

"Oke-oke, Just kidding."

Mereka saling tertawa kecil, hingga beberapa detik kemudian tatapan mereka saling terkunci. Kali ini tatapan zevaldo kembali ke seperti awal tadi, dimana tatapan itu hanya terisi oleh kekhawatiran. Tangan zevaldo terangkat, mengusap lembut kembali pipi memar perempuan tercintanya itu.

"You okay? " Tanyanya.

Lalu dengan singkat dijawab, "I'm okay. Trust me."

"I can't. S-sorry, this is all my fault. you went out of my bounds, and all this happened." Sesalnya yang begitu mendalam.

Mendengar itu Claazora langsung mengambil alih genggaman tangan Zevaldo, "Hei, No. Don't do that. don't blame yourself. "

"Sorry–"

"You punished them? "

"Of course."

"Then don't regret anything anymore. everything is done."

Zevaldo merasa tertegun, ia langsung memeluk tubuh Claazora dengan erat. Seakan tidak ingin lagi melepaskan Claazora dengan pergi sendirian tanpa pengawasannya. Mungkin setelah ini hal itu tidak akan terjadi lagi. Zevaldo sungguh takut, jika sesuatu yang lebih parah bisa saja menyerang claazora. Dan Zevaldo, ingin terus ada di samping Claazora, dimanapun dan kapanpun itu. Ia tidak akan membiarkan sesuatu yang buruk kembali terjadi pada istrinya.

Dangerous Twins | 21+ [ ENDING ] ✅Where stories live. Discover now