61 : Physical service

4.3K 182 39
                                    

Sekarang mereka ada di bandara untuk kembali ke los angeles. Setelah melakukan cuti kuliah selama satu bulan. Dan kini, sebelum melakukan take off, Claazora menyempatkan lebih dahulu untuk ke toilet. Tetapi sudah dua puluh menit, perempuan itu tak kunjung keluar. Membuat sang suami cemas dan segera menyusulnya.

laki-laki itu menunggu di luar, dengan menyandarkan punggungnya di tembok sambil memegangi ponselnya.

Ia melakukan panggilan telepon kepada Claazora, tetapi sialnya, ponselnya ada di tas yang saat ini ia bawa. Terbukti akan getaran panjang saat zevaldo melakukan panggilan telepon.

"Shit! Boleh masuk nggak sih?" Ia was-was. Masuk kedalam toilet perempuan itu dengan celingukan, takut jika saja ada orang lain di dalam.

"Baby? Where are you?"

Tidak ada sahutan. Dan untung saja toilet juga sedang sepi. Zevaldo pun memeriksa satu persatu bilik toilet. Namun sialnya, dari beberapa bilik toilet yang ada di dalam ia tidak menemukan Claazora sama sekali.

Zevaldo mendadak panik sekaligus khawatir, ia berlari kecil keluar dari toilet. Ia kembali ke tempat sahabatnya dengan wajah frustasi, sambil celingukan untuk mencari keberadaan Claazora

"Sob, Claazora udah balik?" Mereka menggeleng secara bersamaan. Membuat zevaldo semakin takut.

Tanpa memperdulikan teman-temannys, zevaldo berlari kesana-kemari untuk mencari istrinya. Perasaannya mendadak tidak enak, ia takut jika terjadi sesuatu pada perempuannya. Jika itu memang benar terjadi, zevaldo bersumpah tidak akan memaafkan dirinya karena tidak bisa melindungi istrinya.

"Astaga, sayang. Kamu dimana?"

Mereka pun juga ikut mencari, alres berlari menyusul zevaldo.

"Lo udah coba telepon?"

Zevaldo mengangguk, "Tapi hp nya ada di tas gue, anjing!"

"Ke kantin nggak sih?" Sambil mengedarkan pandangannya menuju ke lantai atas. Zevaldo mengikuti arah panjang alres.

Di sisi lain, Claazora merasa ketakutan. Setelah keluar dari toilet tadi, tiba-tiba sebuah tangan menariknya untuk masuk ke dalam toilet laki-laki. Claazora merasa tersentak, apalagi sang pelaku langsung menutup pintu toilet tersebut.

Tubuh Claazora menegang setelah orang itu membuka topi dan masker hitamnya. "Kak Raka?"

Laki-laki itu pun tersenyum menyerigai, ia melangkah maju yang membuat Claazora harus melangkah mundur, dan berakhir tersudut di wastafel.

"K-kak Raka ngapain? Kenapa bisa ada disini?" Ia mencoba memberanikan diri untuk bertanya, walaupun tidak dapat di pungkiri ia juga merasa ketakutan.

"Mau minta penjelasan Lo sayang." Claazora mengeryitkan dahinya sebagai respon atas pertanyaan Raka.

Raka semakin menyerigai melihat ekspresi Claazora yang terlihat bingung. Ia menjajarkan wajahnya setara dengan wajah Claazora, tangannya bertumpu pada wastafel untuk mengunci tubuh perempuan itu.

"Bisa kita lanjutin obrolan kita waktu itu?"

Claazora menggeleng, ia mencoba untuk melepaskan diri dari Raka, namun tangan Raka begitu kuat membuat Claazora semakin panik, merasakan hal buruk akan segera terjadi.

"Pertama, kenapa zevaldo, hm? Bukan gue?"

Perempuan itu menggeleng kuat, "Pertanyaan aneh. Kak Raka nggak perlu tahu,"

Cup! Claazora langsung membelalakkan matanya, ia menutup rapat bibirnya yang baru saja di kecup oleh raka.

"Kak Raka apa-apaan!" Tidak terimanya, ia menatap tajam laki-laki itu.

Dangerous Twins | 21+ [ ENDING ] ✅Donde viven las historias. Descúbrelo ahora