64 : Save my wife part two

3.2K 200 37
                                    

"val, gue nemuin lokasi terakhir Claazora."

Zevaldo semakin menaikan kecepatannya setelah suara alres di sebrang sana.

"Gedung F. Val, gedung bekas yang ada di Deket kampus."

Laki-laki itu sudah kalap, pikirannya hanya tertuju pada Claazora. Siapapun itu, siapa yang berani menculik istrinya, zevaldo akan memastikan diri untuk menghabisi orang itu.

"Val! Val Lo boleh ngebut, tapi hati-hati bego! "

"Lo tau kan alamat rumah Gibran? Datengi, bawa istrinya ke gedung itu." Katanya di balik helm fullface-nya

"What? Oke-oke, Gibran."

Tut Tut Tut!

Zevaldo yakin, jika orang itu bukan Raka, maka salah satunya Gibran. Orang yang terobsesi untuk balas dendam pada dirinya.

Semakin nafasnya naik turun menahan amarah yang ada di sekujur tubuhnya, semakin cepat pula tempo kecepatan motor sport yang zevaldo kendarai. Berkali-kali laki-laki itu menerobos lampu merah dan berakhir hampir saja menabrak beberapa kendara. Zevaldo tidak peduli apa yang akan terjadi padanya, tetapi tunggu dulu, tunggu dia menemukan istrinya.

Di dalam gedung bekas..

"Zo, makan dulu." Raka masih berusaha menyuapi sesendok makanan ke mulut Claazora.

Sedangkan Claazora saja masih enggan untuk menatap Raka. Perempuan itu berkali-kali memalingkan wajahnya ke arah lain untuk menghindarinya. Wajah Claazora sudah begitu pucat, dan hal itu yang membuat Raka sangat khawatir.

"Zora,"

"Gue mau pulang, lepasin gue." Lirihnya karena sudah hampir kehabisan suara.

Raka hanya menghela nafasnya, "Bakal gue lepasin kalau Lo nurut sama gue." Pemuda itu menyimpan sendoknya kembali ke piring, menatap sendu wajah pucat perempuan di depannya ini, "Makan yang banyak, bakal gue lepasin."

Claazora masih enggan, baginya ia tidak sudi memakan sesuatu dari tangan Raka. Ia benar-benar muak dengan Raka saat ini.

"Cih!" Claazora menatap Gibran yang berdecih disana.

"Apa sih yang Lo harapin dari tu cewek, rak? Lo liat darimananya coba sampai bucin banget?" Remehnya.

"Diem, bran." Lagi-lagi Gibran hanya mengangkat kedua bahunya acuh.

Raka kembali memusatkan perhatiannya pada Claazora, ia memandangi tangan Claazora yang di ikat dengan cara menggantung itu. Tetapi bukannya melepaskannya, tangan Raka malah merambat mengelus pipi kanan Claazora.

"Singkirin tangan Lo!" Claazora mencoba menghindari tangan Raka

"Hei-hei, sorry. Masih sakit?"

Claazora hanya menatap benci Raka. Ia benar-benar muak. Sangat muak, bahkan ketakutannya tadi di gantikan oleh kebenciannya pada Raka.

Setelah tatapannya bertabrakan pada tatapan kebencian yang Claazora berikan, Raka malah semakin berani. Claazora menutup rapat bibirnya saat menyadari wajah mereka berdekatan.

Tangan Raka lagi-lagi bertengger di tengkuk perempuan itu, "Please, hm?"

Claazora bahkan bisa merasakan hembusan nafas hangat Raka di wajahnya. Tetapi Claazora tetap pada pendiriannya, memberontak dengan sekuat tenaga.

Dan tak butuh waktu lama, bibir Raka lagi-lagi mendarat di bibir Claazora setelah pemuda itu  menekan tengkuk Claazora.

"Umh!" Claazora sudah meneteskan airmatanya kembali. Ia sudah berusaha keras untuk memberontak, namun tenaga Raka tentu lebih kuat.

Dangerous Twins | 21+ [ ENDING ] ✅Where stories live. Discover now