47 : Emosional

3.8K 227 71
                                    

"Gal, bantuin gue buat ketemu sama zevaldo."

Saat ini mereka sedang ada di rumah Claazora, sejak kejadian kemarin, galaxy menjaga Claazora 24/7 agar perempuan itu tidak punya kesempatan untuk berkunjung lagi ke rumah sakit.

"Nggak!" Tolaknya, "Sekarang bukan waktu yang tepat buat Lo nemuin zevaldo. Lo mau, pas sampai disana ketemu sama Tante Alana, dan akhirnya ngehina Lo lagi? Telinga Lo nggak panas?"

Lagi-lagi Claazora merasa kesal untuk kesekian kalinya. Sedari kemarin setelah kejadian di rumah sakit galaxy terus melarang Claazora untuk mengunjungi zevaldo. Tetapi walaupun begitu, alih-alih memaksa ataupun melarikan diri, Claazora malah lebih memilih menahan diri. Jujur saja, Claazora merindukan wajah zevaldo saat ini, tetapi jika galaxy tidak mau menyerah untuk terus melarangnya, maka yang bisa Claazora lakukan hanyalah menurut pada laki-laki itu. Bagaimanapun juga galaxy melakukan ini semua untuk kebaikan Claazora.

"Tapi gue kangen, gal."

Galaxy hanya berdecak kasar, ia mengeluarkan ponselnya, menghubungi salahsatu orang yang bisa ia percayai.

Video call pun langsung tersambung.

"Nih," galaxy menyerahkan ponselnya kepada Claazora, di layar ponsel tersebut sudah menampilkan wajah callista yang sedang tersenyum lebar.

"Hai, kak Claazora."

Claazora langsung mengambil ponsel milik galaxy itu, "Ada siapa?"

"Cuma ada callista sama kak alres kok, kak. Kak alres udah nyuruh kak Graviel sama kak evellyn buat cari makan."

Claazora mengangguk, "Gimana keadaan zevaldo, cal?"

Dapat Claazora lihat, callista menggelengkan kepalanya di sebrang sana, dan detik kemudian, layar ponsel milik callista menyorot wajah pucat zevaldo, lalu kembali menampilkan wajah perempuan itu. "masih belum ada perkembangan, kak. Kak zevaldo masih belum sadarkan diri."

Perempuan itu mendesah kecewa setelah mendengar perkataan callista.

"Cal, kakak minta tolong kalau ada apa-apa sama zevaldo tolong kasih tahu kakak ya?"

"Iya, kak. Itu udah pasti, callista pasti bakal ngasih kabar ke kakak gimana keadaan kak zevaldo. Tapi, kakak juga harus usahain buat jenguk kak zevaldo ya? Callista yakin pasti kak zevaldo juga butuh dukungan kakak."

Claazora tersenyum tipis, sambil mengangguk, "Aku bakal usahain."

"Yaudah kak, callista matiin dulu ya? Takut mereka keburu balik."

Lagi-lagi Claazora mengangguk. Detik kemudian, sambungan video call pun terputus. Dan claazora langsung mengembalikan ponsel itu ke pemiliknya.

"Gimana? Udah puas?"

Kali ini Claazora menggeleng, "Nggak akan pernah puas sebelum gue liat zevaldo secara langsung."

"Lo tahan beberapa hari lagi, zevaldo itu di kelilingi sama para syaiton, jadi nggak banyak yang dukung hubungan Lo setelah kecelakaan zevaldo."

"Dan semua itu salah gue-"

"Harus berapa kali gue bilang jangan salahin diri Lo sendiri, zo! Lo nggak salah!"

Claazora diam, menghela nafasnya sejenak. Setelah itu ia mendongak menatap wajah dingin galaxy, "Mau berapa kali pun Lo larang, semua ini emang salah gue. Andai aja gue nggak berantem sama zevaldo waktu itu, zevaldo nggak koma kayak gini. Dan itu salah gue, gue yang banyak mau tanpa mikirin perasaan zevaldo. Itu semua salah gue, gal!"

Pemuda itu hanya menggeleng, tidak mau membuka suaranya, karena ia tahu sifat keras kepala Claazora yang tetap akan menyalahkan dirinya sendiri. Galaxy hanya mencoba menenangkan Claazora dengan memeluk perempuan itu.

Dangerous Twins | 21+ [ ENDING ] ✅Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt