13 : Heart attack

7.9K 232 103
                                    

★ Tandai Typo!

★ Tandai Typo!

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

***

"Kak alres, gini bukan?" Tanya callista yang sedang membantu alres mendirikan tenda besarnya.

Melihat kesalahan kecil yang callista buat bukannya marah, alres malah terkekeh gemas, ia pun menghampiri callista, menunjukkan caranya yang benar. "Harusnya sih gini, tapi nggak papa, cuma kesalahan kecil kok." Callista malah tersenyum malu.

"Kak alres, soal tawaran kakak waktu itu, masih berlaku?"

Alres menghentikan kegiatannya, lalu beralih menatap callista. "Masih dong, gimana? Kamu udah pikirin itu?"

Perempuan itu mengangguk, kemudian tatapannya beralih pada kegiatan Graviel di sana, yang sedang menata bahan-bahan makanan di meja bundar. "Sebenarnya callista malu waktu cerita itu ke kakak, tapi mau gimana lagi? Yang waktu itu disana cuma kakak."

"Iya, untungnya kakak yang ada disana."

Kemudian callista kembali menatap alres, "Tapi yakin cara kak alres bakal berhasil?"

Alres mengangkat sebelah alisnya karena merasa di remehkan. "Aku ngelakuin ini bukan semata-mata cuma karena bantu kamu buat panas-panasin Graviel sih sebenarnya, tapi karena ada satu alasan lagi yang lebih penting."

"Apa tuh?"

"Rahasia dulu dong." Mendengar itu callista mendesah kecewa.

"Besok kamu juga bakal tahu. Yang penting, sekarang kita fokus aja balasin dendam kamu ke Graviel, kalau bisa, kita buat Graviel jatuh sekalian." Keduanya tertawa pelan, hal itu tak luput dari pandangan Graviel yang tak sengaja mendengar suara tawa mereka.

Alres pun menyadari itu, "Graviel lihat sini tuh."

Tanpa melihatnya, callista langsung mendekatkan diri ke alres seolah-olah mereka berada di posisi intim, padahal jika di lihat dari dekat, mereka hanya saling berhadapan membelakangi Graviel.

"Kenapa kamu mau bikin Graviel panas?" Tanyanya di sertai memainkan puncak rambut callista.

Callista berfikir sejenak, "Hm. Buat ngasih kak Graviel pelajaran aja. Siapa suruh dia seenaknya sama callista. Walaupun callista mudah dilawan, bukan berarti callista nggak tahu cara kasih pelajaran ke orang. Siapa dulu dong yang ngajarin, bapak Callister yang terhormat."

Lagi-lagi mereka tertawa, jauh di sana Graviel semakin geram melihatnya. Padahal callista sudah di peringati berulang kali untuk tidak terlalu dekat dengan alres, atau nantinya akan terjadi hal yang menyakitkan untuk perempuan itu sendiri.

Dangerous Twins | 21+ [ ENDING ] ✅Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum