60 : Worry

3.8K 201 30
                                    

"Claazora? Sayang?"

Tetapi tidak ada sahutan. Zevaldo yang masih ada di kamar mandi pun khawatir karena Claazora tak kunjung masuk, apalagi saat ia memanggilnya, istrinya itu tidak menyahutinya.

Dengan khawatir zevaldo pun keluar dari kamar mandi dengan balutan handuk putih di area bawahnya.

Tidak mendapati Claazora disana, zevaldo pun langsung turun. Dengan keadaan yang masih telanjang dada dan hanya memakai handuk di bagian bawahnya.

"Sat, liat istri gue?"

"Wtf, zevaldo!" Zevarro langsung menutup kedua mata Zemora rapat-rapat. Tidak ingin istrinya ini melihat tubuh zevaldo.

"Liat nggak?" Lagi,

Semuanya menggeleng, karena semua orang sudah ada di meja makan.

Zevaldo hanya bisa mengacak-acak rambutnya frustasi, padahal ia belum mencari ke sepenjuru ruangan lain.

Akhirnya ia pun kembali ke tempat semulanya, niatnya hanya memakai baju dan celana. Namun saat membuka pintu, sosok yang ia cari ternyata sudah terpampang jelas di sana.

"Astaga Claazora! Kamu darimana aja?" Dengan nada khawatirnya, ia langsung menghampiri Claazora kemudian merengkuh tubuh perempuan itu.

"Aku dari kamar mommy, zevaldo. Kenapa sih?"

"Ngapain? Kamu bikin aku khawatir tahu nggak? Di bawah juga nggak ada yang lihat kamu, bikin aku tambah khawatir."

"Aku cuma bantu mommy buat fotoin berkas yang ketinggalan. Tadi mommy chat aku, kalau berkas pentingnya nggak kebawa, makanya beliau minta tolong sama aku. Yaampun zevaldo, aku tu nggak kemana-mana. Jangan berlebihan deh."

Zevaldo melepaskan rengkuhan dari tubuh Claazora, kemudian ia memegang kedua sisi pundak istrinya, merendahkan wajahnya agar bisa sejajar dengan wajah Claazora.

"Lain kali, kalau mau kemana-mana bilang aku, ya? Segala hal mau ke toilet pun kamu harus bilang ke aku."

"Valdo, kenapa sih? Jangan berlebihan gini deh."

"Tadi kamu bilang kan mau nyusul, tapi kamu nggak muncul-muncul. Apalagi pas aku panggil, kamu nggak nyaut, sayang. Gimana kalau kamu kenapa-kenapa tanpa ada aku di samping kamu?"

Berlebihan. Benar. Untuk itu Claazora pun melepaskan kedua tangan zevaldo yang nangkring di kedua pundaknya.

"Kamu nggak jadi mandi?"

"Sayang, please–"

"Ayo mandi. Mau cobain mandi sambil deep talk sama kamu," godanya, zevaldo hanya mengeryitkan dahinya.

Tetapi ia tetap menurut saja saat tangannya di gandeng Claazora untuk masuk ke dalam kamar mandi kembali.

Perlahan, kedua tangan Claazora melepaskan handuk yang melekat pada bagian bawah zevaldo. Saat itu juga zevaldo langsung telanjang bulat. Di bawah sana menampakkan kejantanannya yang masih melemas.

"Sayang," yang masih heran

"Habis mandi aku mau cuddle, mau dipeluk kamu semaleman. Paginya habis sarapan aku masih pengen dipeluk sama kamu. Pokoknya selama di rumah aku pengen di manja sama kamu." Katanya sambil mengguyur tubuh zevaldo, mengusap-usap dada bidang suaminya itu dengan intens.

"Sayang, kamu kenapa?" Zevaldo kini merasa sangat heran. Padahal yang mereka bahas tadi lain cerita.

Claazora berhenti dari aktivitasnya. Ia menatap zevaldo sebentar seraya tersenyum tipis, "Nggak papa, aku cuma pengen di manja sama kamu. Kan biasanya kamu yang manja sama aku, sekarang gantian."

Dangerous Twins | 21+ [ ENDING ] ✅Where stories live. Discover now