-20

4 1 0
                                    

Happy Reading~~
2.000 kata

***

Stela baru sampai di tempat yang nomor itu tuju. Sungguh aneh, disini sangat sepi dan terbilang cukup seram. Ia melihat sekeliling tak ada orang.

Kini ia berada di atas sebuah gedung yang di jadikan tempat parkir gitu. Tapi sudah tak berfungsi.

Karena dirasa ia salah tempat atau di kerjain seseorang Stela berniat meninggalkan tempat itu.

Namun seseorang mengejutkannya dengan menyerangnya dari belakang menggunakan balok kayu.

Tantu ia sadar. Ia berbalik badannya dengan cepat menahan balok kayu itu dengan kedua tangan nya. Ia menatap tajam orang itu.

Tampa kasihan ia mematahkan serangan orang itu dan membuat nya terjatuh karena ia banting. Stela sadar kalau beberapa orang lainnya juga mulai berdatangan.

Ga perlu berlama lagi ia membawa balik itu untuk ikut bertarung. Stela mengambil nafas panjang sebelum ia membalas orang itu.

Stela mengeluarkan tendangan udaranya yang mengenai kepala lawannya itu. Ia juga langsung memukul yg lainnya tepat di punggung orang itu.

Orang yang menjadi lawan Stela sekitar lima orang. Namun yang baru menyerang dia hanya tiga.

Dua orang sisahnya mulai menghampirinya. "Cantik cantik jangan kasar dong," dengan nada lenjeh salah seorang itu mendekat.

"Gausah deket-deket gua bangsat! Jijik," Stela mendorong orang itu agar menjauh darinya.

"Ayo lah, jangan jual mahal gitu. Kakak lo aja seneng banget kalau lagi layanin kita," orang itu masih menggoda nya.

Stela semakin jijik dengan orang-orang di depannya dan pasti kakaknya juga. Tampa sadar salah seorang yang ia jatuhkan tadi berjalan pelan kearahnya. Ia mengambil kain kecil yg sudah di tuang obat bius untuk membuat Stela pingsan.

Tapi rencananya gagal. Saat tinggal beberapa langkah lagi, satu motor yang baru datang membawa motornya mengarah dia. Seperti orang kesetanan pembawa motor itu membuat orang-orang yg ingin mendekat ke Stela mundur.

Ada pun yang ingin menarik stela tapi di gagalkan lagi. Pengendara itu berputar cepat dan menancap gas kencang kearah orang itu membuat nya melepaskan cengkraman nya.

Untuk beberapa menit pengendara itu mengitari Stela cepat supaya tak ada yang mendekatinya. Asap motor pengendara itu membuat orang-orang yang menyerang Stela tadi sesak.

Stela tidak merasa sesak. Ia di lempari suatu alat oleh pengendara itu yang bisa membuat nya tidak menghirup asap motornya. Pengendara itu berhenti dekat dengan Stela.

"Naik." suruhnya. Awalnya Stela ragu tapi tatapan pengendara itu tajam kearahnya. "Gua bilang naik! mau aman ga si lo?" omel pengendara itu. "Tapi motor gua," Stela membuka suara sambil melihat ke arah motornya.

"Halah gampang, ntar gua beliin. Cepet!" Stela tak menjawab lagi. Ia langsung menaiki motor pengendara itu. "Pegangan." namun itu tak di dengar oleh Stela.

'Udah gua duga dia kesini. Liat aja nanti!' batin salah satu orang itu memerhatikan mereka.

Ga mau berlama juga pengendara itu membawa nya pergi dari tempat itu. Ia membawa motornya cukup kencang yang membuat Stela yang ada di belakang terkejut. Stela meremas keras jaket dan kaus dalam pengendara itu.

ENOUMENTWhere stories live. Discover now