-12

11 5 0
                                    

Happy Reading~~
2.000 kata

***

Vanes memarkirkan motornya dan langsung masuk ke dalam kosan Anya. Saat melihat ke dalam ia masih menemukan Stela dengan dengan masih memakai baju seragam.

“lu belum ambil baju Stel?” tanyanya. “males dah ka, apalagi kalau misalnya masih ada kakak gua disono” jawabnya sambil memainkan handphonenya.

“mo gua temenin?” tawar Anya yang baru saja keluar dari kamar mandi. “Ayo, sekalian cari jajanan yo ka” ajak kembali Stela. “yok, bentar gua ambi jaket dulu” ucap Anya.

“Gua ga ikut ya, males mo turu” sambar Vanes. “ga ada yang ajak lu ka” jawab Stela ngeledek. “bangsat lo” Vanes melempar bantal di dekatnya ke arah Stela.

Stela hanya tertawa lalu bangun dari tempat duduknya untuk pergi ke luar lebih dulu. “mo nitip ga?” tanya Anya

“Martabak telor, kalau ga ada apa aja dah” ucap Vanes sambil memberikan lembaran uang ke Anya. “oke” Anya pergi keluar dan meninggalkan Vanes.

“bawa Stel gua males” ia melemparkan kunci motornya ke arah Stela. Stela pun menangkap kunci itu dan segera menyalakan motornya. “ayo”

Anya pun naik di belakang. Di rasa sudah siap, Stela segera menjalankan motornya dan segera pergi ke rumahnya.

***

“weh ini si Dimas kemana? Kalau ngobrol ama ortu nya si Krystia ga mungkin lama bet ke gini kan?” tanya Arkasa yang sadar jika temannya itu belum sampai-sampai.

“Balik ke rumahnya kali bang” jawab Galih sambil mengambil minum. “napa dah?” tanya Reval yang baru saja kembali dari kamarnya.

“Dimas bego kaga balik-balik dia” jawab Arkasa. “kalau misal balik kerumahnya bukannya bakal bilang dulu?” sambar Langit

“cabut, kita cari” Arkasa mengambil jaketnya. “lah gua kan ga bisa?” Reval sambil menunjuk dirinya. “lu gausah, ntar kalau ada kabar kita kabarin” ucap Langit menepuk bahu Reval dan pergi dari sana diikuti juga Galih.

“HATI-HATI WOY” teriak Reval. Tak lama ayahnya memanggil dirinya. “Reval ayo ntar telat” ucapnya. Reval pun mengikuti ayahnya dari belakang. Mereka jalan menggunakan mobil milik ayahnya ke resetoran yang ayahnya sudah pesan tadi siang.

Mereka sudah sampai di tempat yang di tuju. Reval hanya mengikuti ayahnya dari belakang tanpa mempedulikan ocehannya. Saat sampai ia hanya duduk di meja yang sudah di pesan sambil menunggu seseorang yang ayahnya ingin mempertemukan dirinya dengan orang itu.

***

“PELAN-PELAN BANGSAT LO! GUA GA MAU MATII” teriak Anya di perjalanan. “ya elah dah pelan ini ka” bela Stela yang langsung menancap gasnya. “PELAN APAAN LO ANJING WOYYY GUA BELOM MAU MATIII” teriak Anya kembali. Stelah hanya tertawa mendengar teriakan Anya.

Sela beberapa waktu perjalanan mereka sampai di perkarangan rumah Stela. “bangke lo, eneg banget lagi gua” Anya menahan untuk tidak muntah. “bentar gua ambil baju” ujar Stela langsung masuk kedalam rumahnya meninggalkan Anya.

Anya berdengus kesal, “gila ya, nih orang kaga ada rasa bersalahnya sama sekali” ucapnya sambil menghapus air matanya yang tak sengaja jatuh. Hanya butuh waktu 18 menit Stela membereskan pakaiannya.

ENOUMENTWhere stories live. Discover now