-13

11 3 0
                                    

Happy Reading~~
2.000 kata

***

"HA? BUAT APAAN?" teriak balik Arkasa. "UDAHH PANGGIL DULU AJA, SURUH KE JALAN GELANTUNG" jelasnya sambil melajukan kembali motornya. Arkasa hanya meneruti Langit. Ia berhenti sejenak untuk menelfon salah satu rekannya disana.

Di rasa sudah, ia memasuki kembali handphonenya ke dalam saku dan segera menyusul Langit. "ini gua yang jadi ketua tapi malah gua yang di suruh-suruh ya" ngeluhnya.

***

Motor terdengar terparkir di tempat kawasan kosan Anya. "akhirnya nyampe, pegel bet dah" ucap Stela masuk lebih dulu ke dalam. Sampainya di dalam ia melepaskan tas yang berisi baju dan perlengkapan sekolah besok di buang terlantar. Ia lebih memilih untuk segera rebahan di atas kasur.

"Makanannya mana anjir?" tanya Vanes. "ama ka Anya noh di depan" jawab Stela sambil memendamkan matanya. Anya membuka pintu lalu masuk, "si Dimas pergi kaga pamit anjirr anak-anak pada nyariin tadi gua ma Stela ketemu Langit tadi" ucap Anya sambil memberikan kantong makanan yang ia tadi beli.

"Serius? Kemana anjir? Dari kapan?" kaget Vanes menerima kantong makanan itu. "kaga tau dah" jawab Anya menuju masuk kamar mandi untuk mencuci kakinya.

Mendengar itu Vanes mengambil handphonenya dan membuka layar hp itu melihat grup chat mereka, barang kali ada info. Namun belum sempat ia melihat terdapat tulisan nama Zahira yang menelponnya.

Tentu saja Vanes mengangkat telfon itu. Zahira juga Krystia menjelaskan yang mereka liat dimana mereka menemukan Dimas. "GILA BENERAN? TERUS GIMANA?" panik Vanes membuat Stela yang rebahan dan Anya yang baru saja keluar dari kamar mandi terkejut heran.

"Kenapa si nes?" tanya Anya. "oke makasih ya infonya, udah lu berdua balik aja. Kita nunggu kabar aja dari mereka pada" ucap Vanes menutup telfonnya. "ini, Dimas di sekap ama orang ga kenal tapi katanya si Dimas nya udah ke orang teler" jelas Vanes melihat Anya juga Stela bergantian.

Tentu saja, mata mereka berdua melotot terkejut. "ANJING SERIUS? DI SEKAP DIMANA BANGSAT?!" tanya Anya. "Kata hira di rumah gede putih di deket jalan gelantung" jawab Vanes. "Bentar ko Zahira bisa tau?" tanya Stela

"Katanya dia ama Krystia ga sengaja denger orang teriak apa gitu terus pas coba masuk buat liat ketemu Dimas yang lagi di iket"

"ANJIRR TERUS GIMANA DONG? LANGIT? ARKASA? PADA UDAH TAU?" panik Anya. "katanya udah, mereka juga udah kesana"

"syukur deh, semoga mereka ga kenapa-napa. Dimas juga ga.. " Anya. "Hush, jangan gitu lah anjirr ama temen. Semoga mereka baik baik aja deh" tegur Vanes.

"Bener" sambar Stela

***

Di tempat dinner, Reval yang sedang menikmati makanannya handphone yang berada di saku celananya bergetar. Ia mengambil handphonenya dan ijin kebelakang untuk mengangkat.

Terlihat nama Arkasa di handphonenya. Saat mengangkat telfon itu, Reval sangat terkejut dengan apa yang di bicara Arkasa soal Dimas. Tanpa berlama-lama ia menutup telfon itu, ia kembali ke dalam untuk berpamitan.

Saat ia ingin pergi keluar, ia di henti kan oleh Arlan yang berdiri dari kursinya. "Gua ikut" ucapnya. Terlihat dari matanya, Reval tau jika Arlan telah mengetahui soal Dimas.

ENOUMENTWhere stories live. Discover now