-05

65 33 6
                                    

Happy Reading~~
2.000 kata

***

"Ngga den, bapak udah pergi setengah jam setelah aden pergi dari rumah" jawab mba Iis yang di anggukan oleh Langit.

"Yaudah Langit pergi dulu ya" pamit Langit. "iya, jangan sampai sebulan lebih ya den" mohon mba Iis.

"tenang aja mba bentar doang, toh Langit kan ngga sendiri perginya. Kalo sendiri mungkin Langit lama baliknya" ucap langit yang menyalakan motornya untuk segera pergi.

Mba Iis mengangguk walaupun masih ada sedikit ke khawatiran karena ia sudah menganggap Langit sebagai anaknya sendiri di tambah tahun lalu saat Langit pergi ketika pulang wajahnya babak belur karena ketahuan balapan liar saat ujian oleh ibunya.

"pala gua puyeng banget" Dimas yang baru sadar dari pingsannya. Saat melihat temannya Galih dan Arkasa masih bermain ps, sedangkan Reval sudah tertidur pulas.

"Dah bangun luh bang"

Suara motor terparkir di depan. "Langit gc bener, kaga mampir dulu kali dia" Arkasa sambil meminum yang dibawakan mba Sri tadi.

"Seh dah sadar lu dim?" langit yang masuk ke dalam melihat Dimas yang sudah sadar. "tumben lu kaga mampir sana sini" Arkasa.

"males dah malem, mao tidur anjir gua belom ngerjain tugas sejarah mau nyontek besok ama anya" Langit yang langsung membaringkan dirinya di atas kasur yang sudah digelar saat ia pergi tadi.

"gantiin gua bang mo beresin baju" Galih yang mengasih stick ps nya ke Dimas

"Udah tidur ae sekalian sono kesiangan aja lu" ucap Arkasa. "iye sekalian ini"

Selesai siapin baju untuk besok ia bersiap untuk tidur namun terdengar suara mendengkur. Saat mencari sumber suara ternyata itu suara Langit.

"set dah orang gc bener tidurnya"

"dah lah gua juga mau tidur" Arkasa yang mematikan psnya dan segera ke atas kasur untuk tidur juga. "Seh gua baru main"

"Lu nya kelamaan pingsan" Arkasa sambil melemparkan boneka Bela ke arah Dimas. "ambil tuh"

"DIHH BELA GUA DIKATA JANGAN DILEMPAR!" marah Dimas. "berisik lu bang orang mau pada tidur juga" saut Galih.

Dengan muka masam melihat keempat temannya itu sudah tidur pulas ia juga akhirnya memutuskan untuk tidur juga.

Waktu sudah menuju pukul 06.03 Langit yang terbangun karena mendengar alarm yang sudah ia nyalakan tadi malam.

Saat melihat ke arah temannya ia melihat belum ada yang bangun. Mereka masih tertidur pulas. Langit segera bersiap dan pergi berangkat lebih dulu.

Saat ia sampai di motor ia mengecek handphonenya untuk melihat balasan chat Anya.

𝗡𝘆𝗮𝗶

Weh met mau bareng ga besok?

Tumben banget lu?

Mau kaga?

Yaudah buru 06.15 harus dah sampe.

ENOUMENTWhere stories live. Discover now