-09

40 21 25
                                    

Happy Reading~~
2.000 kata

***

Mereka bernyanyi bersama. Menghabiskan waktu semalam. Sampai Bata melihat jam sudah menuju pukul 2 pagi. Mereka bergegas masuk ke dalam.

"Pegel anjirr badan" ucap Bata sambil peregangan. "nih pada mau tidur disini semua?" tanya Arkasa setelah menutup pintu.

"YA KAGA LAH" bentak Anya. "yaudah masuk aja di dalem depan ruang tengah" suruh Reval. "ada kasur kecilnya kalau ga muat di bangku" Lanjutnya.

Para cewek-cewek disana kini berpindah ke ruang tengah rumah Reval. Tempatnya nyaman. Mereka mengatur posisi dari siapa yg tidur di sofa dan siapa tidur di kasur kecil di bawah.

"sofa muat tiga orang doang anjirr" ucap Arlan yang sudah merebahkan badannya.

"yaudah gini aja Arlan, Najila, Stela di sofa sisanya di bawah muat" atur Vanes. Krystia dan Stela sudah tertidur namun ketiga lainnya masih bermain handphonenya.

Anya sempat pergi ke kamar mandi untuk membasuh muka. Arlana yang dari tadi mencoba tidur namun tidak bisa. Ia merasa tidak tenang.

Anya datang dengan matanya memerhatikan rumah Reval. "Lu nyari apaan si ka?" tanya Zahira.

"ini Reval tinggal sendiri kah? Kayanya dari tadi kita dateng kaga keliatan bokapnya" heran Anya sambil melihat ke arah mereka.

"bokap gua jarang balik" jawab Reval membuat Anya kaget karena ia tiba-tiba saja muncul dari belakangnya membawa beberapa selimut.

"Gua juga sebenernya kaga tau dia tinggal dimana kalau ga pulang" lanjutnya melihat ke arah Anya. "sorry"

"santai aja kali"

"Udah lah kaa jangan heran ke kaga tau aja circle kita kan emang keluarga nya kaga ada yang beres kecuali Bata ama krystia" sambar Najila tanpa memalingkan pandangannya.

Mereka tertawa kecil mendengarnya. "bener juga lu" ucap Reval yang langsung kembali ke gudang atau bascame mereka.

"udah tidur yo, besok kita tetep dateng ke sekolah buat seleksi siapa yang bakal wakilin lomba dancenya" jelas Vanes.

Mereka kini menaruh handphonenya dan mencoba tidur. Arlan masih gelisah dengan apa yang ia lihat saat mengambil laptop di kamar Reval.

Kini ia mencoba untuk melupakan itu dan langsung pergi tidur.

Suara azan terdengar, waktu subuh. Di tempat para lelaki Reval yang pertama bangun. Ia membangun kan teman lainnya.

Di tempat perempuan Vanes memang sudah terbangun sebelum azan untuk mengganti pembalut. Ia mendengar azan dan membangun kan yang lain kecuali Stela.

"Azan, sholat sana" suruh Vanes sambil menepuk badan Zahira yang berada di sebelahnya.

Mereka terbangun dan masih duduk untuk mengumpulkan nyawa. Beberapa anak lelaki dari arah gudang menuju ruang tengah.

Mereka berjalan membuat barisan dengan Reval dan Galih dengan mata segarnya. Sedangkan Arkasa berjalan dengan tatapan kosong.

Dimas, Langit, serta Bata mereka berjalan namun menutup mata. Karena berjalan berdempetan dan Langit berada di paling kiri. Ia tak sengaja terbentur rak penyimpanan.

ENOUMENTWhere stories live. Discover now