Chap - 30

270 16 0
                                    

"Boleh gabung?"

Senyuman jeha seketika hilang karena kedatangan rachel. Sedang revan bersikap acuh dan sibuk memasukan makanan kemulutnya.

"Iy-ya boleh"

"Makasih je"

Rachel dengan semangat menarik kursi kesebelah revan dan duduk tanpa canggung.

"Van aku boleh gak minta nomor kamu?"

"Buat?"

"Plis jangan kasih"

"Ya buat tanya tanya pelajaran aja sih. Van kamu tau kan aku baru masuk, masih ketinggalan banyak"

"Cih nih cewek kok gatel banget sih, nyesel gue pernah ramah sama dia"

"Dikelas bukan cuma ada lo sama gue. Masih banyak yang lain, lo bisa minta tolong diajarin sama mereka aja. Gue orangnya sibuk"

Jeha masih setia menjadi penonton. Jeha ingin melihat seberapa beraninya rachel caper pada revan.

"Tapi dikelas aku cuma kenal sama kamu van"

"Woah banyak bacot nih cewek"

"Ck berisik lo!" revan melempar garpunya dengan kasar.

Revan berdiri dari kursinya dan menatap jeha "Maaf sayang kayaknya kita harus pindah tempat deh, disini ada pengganggu"

Rachel menatap melas pada jeha, seakan meminta bantuan untuk tidak menerima ajakan revan. Tapi jeha sudah terlanjur menaruh kebencian pada rachel jadilah jeha tidak peduli dengan tatapan palsu itu.

"Yuk sayang" sengaja jeha menaikan oktaf suaranya, agar rachel mendengar panggilannya untuk revan.

Revan merangkul pinggang jeha dengan mesra dan meninggalkan rachel sendiri.

Diluar cafe. Jeha memperlihatkan raut masamnya.

"Kenapa hem?"

"Anterin pulang!"

"Lo belum makan masa udah minta pulang"

Revan memicingkan matanya membuat jeha gugup. Ditambah kepala cowok itu makin mendekat.

"Apasih!" jeha mendorong kepala revan agar menjauh.

"Lo cemburu kan"

"Gak ya!"

"Ngaku aja sayang. Gue gak bakal terkam lo juga kali"

"Emang salah gue cemburu, lo kan pacar gue"

Revan menggosok telinganya setelah mendengar kata kata keramat dari mulut jeha.

"Gue yakin telinga gue masih normal, lo cemburu beneran je? seriously!"

Jeha sudah pasrah jika setelah ini dirinya akan menjadi bahan ejekan revan.

"Bodo! Mau pulang ih"

Tak lama revan tertawa, hal itu makin membuat jeha kesal sekaligus malu.

"Astaga sayang. Lo kok gemesin banget sih. Kehotel yuk!"

"Hotel bapakmu! "

Revan memeluk jeha sangat erat tanpa memperdulikan tatapan aneh dari orang orang, bahkan keduanya masih didepan cafe.

"Gue suka lo cemburu. Itu artinya lo udah bales perasaan gue je"

Jeha tersenyum dipelukan revan. Tangannya perlahan membalas pelukan revan.

"Lo udah jadi milik gue. Gak boleh ada cewek ganjen diantara kita"

"Gue pastikan itu gak akan terjadi. Cuma lo yang boleh ganjen sama gue, cewek lain gak boleh"

Rachel berniat pulang tapi malah menyaksikan kemesraan revan dan jeha "Revan sayang banget sama jeha"

REVANO | On GoingWhere stories live. Discover now