Chap - 12

637 40 1
                                    

Azka dan jeha sudah berada dibelakang sekolah tempat terjauh dari keramaian.

"Jauhin revan, dia bahaya"

Dahi jeha mengernyit bingung mendengar ucapan azka "Bahaya? maksud lo?"

Azka makin mendekat pada jeha dan membisiki sesuatu "Dia pembunuh"

Kedua mata jeha melotot tajam, tangannya langsung mendorong dada azka "Lo boong! revan emang nakal tapi gue gak yakin dia pernah bunuh orang"

Bibir azka berdecih. Ternyata sulit juga membuat gadis itu percaya dengan apa yang dikatakannya "Yang penting gue udah kasih tau lo. Gimana nantinya itu terserah lo"

Azka pun berjalan meninggalkan jeha, dikoridor azka bertemu revan.

Revan menatap tajam pada azka "Lo bawa jeha kemana brengsek!"

"Wohoo tenang" tatapan azka terlihat mengejek "Segitu berartinya tuh cewe buat lo cih jangan harap lo sama dia bisa nyatu"

Satu bogeman mentah didapatkan azka dibagian pelipisnya. Revan menatapnya seakan ingin membunuhnya.

***
Gadis cantik dengan rambut sepunggung itu terlihat sekali menahan emosinya.

"Karena mereka berdua bertengkar sembari menyebut nama kamu. Jadi kami terpaksa memanggil kamu kesini jeha" ujar bu sesil selaku guru bk yang baru, pasalnya banyak guru bk yang muak dengan kelakuan revan maupun azka, mereka memilih untuk mengundurkan diri.

"Tapi bu saya gak ada hubungannya sama mereka berdua. Kenal aja enggak! "

Revan melotot mendengar ucapan jeha, apa apaan tadi tidak kenal katanya.

"Revan azka kenapa kalian bertengkar disekolah? apa ini ada hubungannya sama jeha? jika tidak ada maka jeha bisa kembali kekelasnya"

"Gak ada"

"Ada"

"Jadi yang benarnya ada atau gak ada?" ulang bu sesil.

"Gak ada bu. Jadi biarin aja jeha keluar karena ini murni kesalahan saya sama azka"

Bu sesil mangut mangut "Baiklah. Jeha kamu bisa kembali kekelas mu"

Jeha langsung sumringah "Terimakasih bu, kalo begitu jeha permisi"

"Kalian itu sudah kelas 12 sebentar lagi akan lulus kenapa tingkah kalian sulit diatur, ibu gak habis pikir apa yang selalu kalian ributkan"

"Kenapa diem? jawab! "

Revan maupun azka tidak ada yang mau menjawab membuat bu sesil hilang kesabaran.

"Kalian berdua. Bersihkan toilet laki laki, sekarang"

"Oke" revan dan azka keluar dari ruangan itu. Keduanya saling menatap tajam, tak lama saling membuang muka.

REVANO | On GoingWhere stories live. Discover now