Chap - 06

881 57 3
                                    

Jeha baru keluar dari bilik toilet setelah mengganti seragam basahnya dengan yang baru.

"Akhirnya lo keluar juga"

Belum hilang kekesalan jeha, sekarang ditambah lagi dengan beberapa siswi yang entahlah jeha juga tidak kenal tiba tiba melabraknya.

"Apasih! minggir"

Sebut saja felicia, gadis yang terobsesi dengan revan. Entahlah jika ada gadis yang menyukai revan selain dirinya maka feli orang pertama yang akan melabraknya.

"Enggak semudah itu bitch. Lo harus dikasih pelajaran dulu karena udah berani kegatelan sama revan"

Teman teman feli saling melirik. Salah satu dari mereka keluar untuk berjaga didepan pintu, menghalangi siapapun yang ingin masuk.

"Gue masih bisa nahan emosi tapi gak tau nantinya. Tergantung kelakuan lo" dengan santai jeha memainkan kuku kuku cantiknya.

"Cih songong banget lo! gue cuma mau ingetin lo jauhin revan, dia itu milik gue!"

"Oh ya? eum kalo gue gak mau, gimana dong"

Feli menggeram, tangannya mengepal. Sialan baru pertama kalinya ada yang berani melawan feli.

"Yaudah. Gaes kalian tau kan apa yang harus dilakuin" senyum miring tercetak dibibir feli.

Jeha masih bersikap santai meski kedua tangannya dipegang kuat oleh teman feli.

Helaan nafas terdengar dari mulut jeha "Kesabaran gue udah habis"

Sekali sentak, teman feli yang memegang tangan jeha terjatuh kelantai.

"Auw sialan lo, pantat gue"

"Makanya gak usah megang tangan gue. Jijik"

Tanpa berperasaan jeha menginjak tangan teman teman feli. Jeha makin mendekat pada feli yang syok dengan tindakan jeha yang diluar nalarnya.

"Keluarin kekuatan lo, gue ladenin berantem disini"

Feli tampak takut namun sebisa mungkin ia tutupi.

Rambut jeha ditarik feli membuat jeha terkekeh "Segitu doang kemampuan lo"

Feli berteriak ketika jeha menonjok wajahnya sampai hidungnya mengeluarkan banyak darah.

"Mami hidung gue! kalian kenapa cuma liatin gue! habisi dia" teriak feli murka, teman yang ketakutan langsung memukul dan menjambak jeha.

Namun sayang sekali keadaan menjadi terbalik. Jeha menduduki perut salah satu teman feli dan menampar wajahnya berkali kali.

***
Ditengah jalan menuju kelasnya. Tiba tiba seseorang menarik tangannya membuat jeha sedikit kaget.

"Lo lagi! "

"Syutt"

Revan membawa jeha ketaman belakang, suasananya sepi.

"Ngapain bawa gue kesini? "

"Mau mastiin sesuatu"

Tangan revan menyibak rambut jeha membuat mata gadis itu membulat.

"Anjing! lo mau apain gue hah? "

Grep. Tubuh jeha ditarik revan membawanya kedalam sebuah pelukan.

"Gue kangen lo" revan dengan jelas melihat tanda lahir jeha yang sama persis seperti milik teman semasa kecilnya.

Jeha mendorong dada revan "Lo cowo tergila yang pernah gue temuin didunia ini. Maksud lo apa ngelakuin ini ke gue"

"Gue revan" revan mengguncang tubuh jeha "Temen lo dulu semasa kecil"

Jeha menepis tangan revan dari tubuhnya "Lo tau gue benci sama lo revan, dan setelah gue tau lo adalah dia kebencian gue makin bertambah. Enyah dari hidup gue!"

"Jeha tunggu!" terlambat. Jeha sudah berlari meninggalkan revan yang masih mematung ditempatnya "Sebenci itu lo sama gue" lirihnya.

REVANO | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang