Chap - 27

322 21 2
                                    

Tangan jeha ditarik kuat oleh revan sehingga mau tidak mau langkah jeha terhenti seketika.

"Kenapa heum?"

"Lepas!"

Melihat wajah jeha yang super cemberut dapat revan simpulkan jika pacarnya itu tengah kesal, entah kesalahan apa yang telah diperbuat revan.

"Kamu marah sama aku?"

"Marah? enggak! siapa bilang gue marah" bahkan jeha enggan menatap wajah menyebalkan revan, kepalanya ia miringkan 100% kearah dinding.

Revan menjilat bibir bawahnya, lalu terkekeh, ditelinga jeha seakan tengah menertawakannya.

"Cemburu"

"Cih najis! gak ada sejarahnya gue cemburu cuma karena lo bantuin rachel" ucap jeha ngegas "Gue biasa aja tuh" sengaja jeha memainkan kuku kuku cantiknya menutupi kegugupannya.

"Cute" revan mengusap rambut jeha pelan "Asal lo tau dulu ataupun sekarang dihati gue cuma ada lo jehani raquella, baby nya revan"

Jeha mengepalkan tangannya kuat, detak jantungnya makin berdetak cepat sehingga membuat semburat merah muncul dikedua pipinya.

"Apa sih van! lo ngatain gue babi"

Revan menggeleng cepat dengan mata melotot "Ish bukan gitu, maksud gue baby itu sayang"

"Gue bukan babiii" teriak jeha dan melarikan diri dari revan.

Revan menggaruk pipinya pelan "Cewek gue kenapa sih"

•••
Revan mondar mandir didepan erza yang tengah asik menonton acara televisi, hal itu tentu menganggu erza.

"Kamu ngapain sih van cosplay jadi setrikaan, mami pusing liatnya"

"Ah! " revan menghempaskan tubuhnya disofa, tangannya masih sibuk menelpon jeha.

Perlahan erza menggeser tubuhnya agak menjauh dari revan lalu berteriak ketika matanya menangkap suaminya yang baru pulang kerja.

"Mas"

Arka langsung bergegas menghampiri sang istri tercinta "Kenapa sayang?"

"Anak kita kayanya gila deh" mata erza berkaca kaca.

Arka terkejut, perhatiannya langsung mengarah pada revan "Astaga nak" revan tambah kesal ketika tangan arka bertengger diwajahnya "Karma kamu datangnya kecepetan deh van, ayo kita kerumah sakit! "

"Arghh revan gak gila!"

"Terus kenapa kamu daritadi mondar mandir habis itu teriak"

"Ini" revan mengangkat tangannya yang memegang ponsel "Cewek revan hilang bak ditelan bumi, dan papi mami bikin revan bete. Enggak lama lagi pasti revan migrain"

Arka memicingkan matanya "Emang ada yang mau sama kamu?" perkataan arka menyentil emosi revan.

"Papiiiiii"

"Eh revan mau kemana?" teriak erza mencegat revan yang hendak membuka pintu utama.

"Revan harus keluar sebelum rumah ini revan bakar!"

"Astaga revan istighfar" ucap arka mengusap bahu revan prihatin.

Revan segera membuka pintu dan keluar, jika dia terlalu lama bersama papinya itu mungkin revan akan benar benar gila.

"Revan jangan nge***t!" teriak arka ketika melihat revan yang mengendarai motornya ugal ugalan.

Kepala arka dipukul erza cukup keras
"Ngebut mas! bukan nge***t dasar otak mesum"

REVANO | On GoingWhere stories live. Discover now