Chap - 29

228 15 2
                                    

CAFE

"Gak mau disini, pengen pulang"

"Coba duduk dulu"

Jeha enggan menuruti perkataan revan. Alhasil revan gemas sendiri lalu memaksakan jeha agar mau duduk.

"Maksa lagi" dumel jeha, namun pantatnya sudah tertempel diatas kursi.

Revan menggendikan bahunya dan ikut duduk "Lo suka kan dipaksa paksa"

"Idih kata siapa tuh?"

"Lo marah kenapa sih je perasaan gue gak ada salah deh"

Jeha memalingkan wajahnya kesamping, mampus kan ditanya.

"Salah lo banyak kali van"

"Coba sebutin, gue pengen denger"

"Eum" jeha memutar otaknya mencari kesalahan revan, kenapa tidak ketemu ya. Malah kejadian waktu dimana revan berkata manis yang nangkring diotak jeha membuat dirinya kembali malu.

"Gak ada kan, buktinya lo diem"

Jeha ngangguk ngangguk mengiyakan perkataan revan. Jeha pun sebenarnya sudah capek pura pura marah pada revan.

"Sekarang udah gak marah lagi"

"Hem"

"Jawab yang bener"

"Iya"

"Senyumannya mana?"

"Iiiiiii" jeha memaksakan senyumnya sampai terlihat aneh.

Revan tertawa melihatnya. Jeha sangat lucu sekali menurutnya.

"Mau pesen apa sayang?"

Ucapan sayang dan genggaman hangat ditangannya membuat jeha ingin terbang sampai kelangit ketujuh. Lebay!

"Pesen makanan ringan aja, soalnya tadi gue udah makan"

Revan mengangguk dan memanggil pelayan cafe dan memberitahukan pesanannya.

Jeha melirik tangannya yang masih digenggam revan, sesekali cowok itu mengecupnya.

"Van"

"Hem"

"Kita diliatin, lo gak malu"

"Gue gak peduli sama mereka, mau mereka liatin kita kek ngefoto kita kek  ya biarin aja sih"

"Dasar gak tau malu" cibir jeha dengan nada candaan.

Tak lama pesanan datang. Pelayan cafe menatanya diatas meja lalu pergi.

"Tangan gue lepas dong, mau makan nih" ucap jeha yang sulit menggunakan tangan kiri.

"Gak mau biar gue aja yang nyuapin lo. Sesekali pacar gue harus dimanjain biar gak galak lagi"

Jeha berusaha semaksimal mungkin untuk tidak salting didepan revan bisa gawat nanti bisa bisa jeha jadi bahan bullyan jika cowok itu tau.

"Mulutnya dibuka sayang jangan mingkem"

Jeha menerima suapan pertama dari revan dan menikmatinya dengan senang. Ternyata begini rasanya diperhatikan oleh pacar ada perasaan hangat menjalar dihati.

"Enak? "

"Iya"

"Apalagi disuapin sama cowok seganteng gue" ucap revan dengan kepercayaan dirinya yang tinggi.

"Untung lo ganteng, coba gak udah gue timpuk muka lo" jeha muak sekali mendengar kenarsisan revan.

"Boleh gabung?"

REVANO | On GoingWhere stories live. Discover now