Chap - 16

518 39 1
                                    

"Apasih! lo ganggu tau gak "

Jeha makin mencondongkan tubuhnya pada gibran.

"Makanya dengerin dong gibran gue mau cerita"

Gibran menutup bukunya kasar dan menghadapkan posisi sepenuhnya pada jeha "Hem cepetan! gue gak punya waktu banyak dengerin cerita lo yang pasti gak penting itu"

"Ih lo mah" kesal sekali jeha pada gibran yang sok sibuk, tapi karena jeha tengah membutuhkan saran dari gibran jadi terpaksa deh harus sabar "ini tentang temen gue jadi lo jangan salah paham ya"

"Temen lo? violin "

"Adadeh, kepo lo"

"Hem"

"Temen gue akhir akhir ini entah kenapa selalu gugup pas dekat sama musuhnya cuma karena musuhnya itu bersikap manis. Nah gue mau nanya itu temen gue kenapa ya? "

"Udah jelas kali temen lo itu suka sama musuhnya"

"Gak mungkin, soalnya temen gue ini benci banget sama musuhnya itu gibran"

"Emang lo tau isi hati temen lo gimana sampe lo seyakin itu kalo dia gak suka"

"Yakin banget! "

Gibran tersenyum miring "Ini cerita lo kan? ngaku cowonya yang mana?"

Jeha jadi gelagapan "Bukan gue! udah dibilang tadi temen gue. Sotoy lo gibran"

"Terserah lo" gibran kembali menempatkan fokusnya pada buku yang ada dimejanya "Waktunya udah habis, pintu kamar gue ada disana"

"Iya nih gue keluar"

***
Revan berdiri tak jauh dari jeha yang tengah tertawa bersama violin.

Langkah revan mendekat pada jeha membuat tawa itu seketika lenyap.

"Ngapain lo kesini?"

"Mau ketemu lo"

Violin mesem mesem sambil mencolek jeha "Ehm jangan galak galak sama ayang"

"Apasih vio lo jangan bikin gue kesel deh"

"Jeha"

"Apa?"

"Ikut gue yuk"

"Gak mau eh .." jeha terpaksa berlari mengikuti revan yang menarik tangannya.

Violin tersenyum menatap kepergian jeha "Semoga lo nemuin kebahagiaan lo jeha"

"Lepasin!"

Revan melepaskan tangannya dari pergelangan tangan jeha setelah mereka berdua sudah sampai.

"Lo kira gue kambing ditarik tarik gitu"

"Lo gak dipaksa gak bakal mau ikut gue"

Tatapan jeha seketika terpana. Ia baru tau didekat sekolahnya ada danau.

"Suka?"

"Kok gue gak tau ada danau didekat sekolah kita" jeha berjalan mendekati pinggiran danau, dan duduk disana dibawah pohon besar.

"Hem tempat ini emang jarang ada yang tau. Gue kalo lagi badmood pasti kesini buat nenangin diri"

"Oh jadi ini tempat rahasia lo gitu"

"Eum bisa dibilang gitu"

"Kenapa bawa gue kesini?"

"Pengen aja"

Angin yang berdesir pelan menerbangkan helaian rambut jeha kesegala sisi.

"Cantik" gumam revan setelah menyelipkan rambut jeha dibelakang telinganya.

Pipi jeha seketika bersemu merah. Dalam hati jeha merutuki sikap manis revan yang membuatnya panas dingin.

REVANO | On GoingWhere stories live. Discover now