Chap - 14

553 38 0
                                    

Jeha beberapa kali menghela nafas gusar. Tangannya menepuk nepuk pelan dadanya.

Apa apaan ini?

Jantungnya sulit berdamai. Dan kapan jantungnya tiba tiba berdetak kencang ketika bersama revan.

"Gak mungkin! " teriak jeha, ketika hatinya menyuarakan sesuatu "Ini pasti ada kesalahan. Gue gak mungkin ada perasaan sama cowo macam revan" namun tak lama jeha mengacak rambutnya "Arghh masa cuma gara gara perlakuan manisnya hati gue meleyot sih"

Terhitung sudah tiga hari semenjak revan mengantar jeha pulang. Setelah itu revan tidak pernah lagi melihat jeha disekitar sekolah.

Kemana gadis itu? apakah dia sengaja menghindar. Tapi karena apa, revan tidak merasa mempunyai salah.

"Jeha lo kenapa?" tanya violin bingung ketika jeha tiba tiba berlari.

Tak lama seseorang berdehem membuat violin menoleh, matanya langsung berbinar "Eum kenapa van? ada yang bisa gue bantu"

"Jeha mana?"

Violin menjadi mewek. Ia kira revan ingin bertemu dengannya "Jeha pergi"

"Kemana?"

"Kearah sana"

Tanpa mengucapkan apa apa revan meninggalkan violin yang cemberut "Seenggaknya ngucapin makasih kek biar ada kesan manisnya gitu"

Jeha berlari kencang sesekali menatap arah belakang dan bruk terjadilah tabrakan kecil membuat jeha hampir terjatuh jika tidak ada tangan menahannya.

"Azka"

Azka tersenyum tipis "Lo dikejar hantu? larinya kenceng amat"

"Sorry gue gak sengaja nabrak lo" jeha mendorong tubuh azka agar tidak terlalu dekat dengannya.

"Gue gak mau maafin lo"

"Terserah yang penting gue udah minta maaf"

Azka memasukan tangannya disaku celana sambil menatap wajah cantik jeha "Huum gak ikhlas banget kata maafnya"

"Lo mau apasih? ganti rugi iya entar gue bayar"

"Uang gue udah banyak. Gue cuma pengen sepulang dari sekolah kita jalan"

Seseorang menarik jeha dan merangkulnya "Gak bisa!"

"Gue ngajak jeha bukan lo"

"Dia bareng gue jadi gak bisa nerima ajakan sialan lo itu! "

Menarik. Azka suka, ia bersumpah tidak akan pernah membiarkan revan mendapatkan jeha.

Jeha melepaskan rangkulan revan dengan kasar "Lo berdua bisa gak sehari aja jangan berantem. Gue gak bakal ikut siapapun diantara kalian berdua"

"Tapi lo belum dapat maaf dari gue jehani raquella"

"Dan gue gak butuh maaf dari lo! "

Revan menahan tawanya, membuat pandangan jeha kini tertuju padanya.

"Buat lo gak usah sok kenal deh sama gue! " jeha berjalan angkuh meninggalkan revan dan azka yang saling melirik tajam.

REVANO | On GoingWhere stories live. Discover now