29 : Beristirahatlah

348 36 8
                                    

Happy Reading

*
*
*

Siang ini Jafar telah selesai dengan jadwal kerjanya. Sepertinya dia perlu segera pergi cari makan setelah ini, kepalanya mulai pening. Lagi dan lagi Jafar melupakan sarapan paginya. Itu salah satu kebiasaan buruknya dari dulu.

Satu berkas terakhir tersisa untuk diperiksa. Jafar melepas kaca mata yang dikenakannya, beralih memijat pangkal hidungnya.

"Untuk pasien yang terakhir tadi, nanti tolong diarahkan lagi ya Sus pengonsumsian obatnya. Karena beliau sudah sepuh jadi mungkin masih bingung waktu saya jelasin tadi" ucapnya pada seorang Suster yang di sampingnya.

"Baik Dok"

Jafar menggeser tubuhnya untuk menumpuk kumpulan berkas tadi jadi satu, tapi lengannya tak sengaja menyenggol wadah tempat menyimpan ATK.

Brakk!

Prang

Alat tulis dalam wadah itu jatuh berhamburan di lantai dan yang sialnya lagi ada sebuah cutter yang entah kenapa mata pisaunya terbuka dan terlempar ke punggung TANGAN Jafar. Menimbulkan luka yang lumayan panjang tapi tidak dalam.

"Anda baik-baik saja Dok?!" tanya Suster tadi sedikit terkejut.

Jafar terlihat meringis lalu menggeleng.

"Ah iya, jangan khawatir. Hanya tergores sedikit, saya bisa mengobatinya nanti"

Suster itu mengangguk mengerti lalu segera membantu Jafar memungut alat tulis yang tersebar berantakan dan mengumpulkannya.

"Terima kasih" ucap Jafar.

"Kalau begitu saya permisi Dok" ucap Suster tadi berjalan pergi dari ruang milik Jafar.

Jafar menjatuhkan diri pada sandaran kursi memejamkan matanya sebentar. Ada apa dengannya hari ini, rasanya tidak bisa fokus.

Jafar beranjak mencari kotak P3K di ruangannya. Sekedar mengoleskan obat luka agar goresan lukanya cepat kering.

Oke, Jafar memutuskan makan di kantin Rumah Sakit saja, dari pada dia cari makan di luar dan berkendara dalam keadaan tidak fokus seperti ini.

Jafar mengenakan kaca matanya kembali lalu berjalan keluar dari ruangannya. Sebenarnya kantin rumah sakit cukup jauh dari ruangannya. Lorong yang dilewatinya juga terlihat sepi.

TIN! TIN!

Jafar sedikit terlonjak kaget saat suara klakson mobil dengan keras terdengar, sepertinya itu dari arah pelataran ruang IGD.

Langkah Jafar terhenti di persimpangan lorong. Arah kantin belok ke lorong sebelah kanan dan ruang IGD lurus ke depan sana.

"DOKTER!! SUSTER!! SIAPAPUN TOLONG KAMI!"

Sebuah teriakkan terdengar sedikit teredam karena jaraknya tidak terlalu dekat dari posisi Jafar sekarang. Tunggu! Jafar seperti mengenal suara itu.

"TOLONG CEPATLAH! ADA DUA NYAWA YANG HARUS KALIAN TOLONG!"

Jafar membolakan mata, dia tau betul suara milik siapa itu. Sungguh, Jafar berharap itu hanya perasaannya saja. Tanpa pikir panjang Jafar berlari ke arah depan IGD dengan raut tegang, mencoba menghilangkan segala dugaan buruk dalam pikirannya.

JUHAN & AKSARANYA ||  YANG JUNGWONWhere stories live. Discover now