13 : Pengakuan

363 40 8
                                    

Happy Reading

*
*
*

Sudah dua minggu berlalu sejak Juhan keluar dari rumah sakit. Juhan masih tinggal bersama keluarga Abimanyu hingga sekarang. Lino tidak mengizinkan Juhan pulang ke rumah Aksarangga karena keadaan Juhan yang belum stabil. Beberapa kali Juhan hampir drop hanya karena melakukan kegiatan ringan dan lagi Aksara lebih sering keluar akhir-akhir ini.

Untuk Satrio dan Raka, yang sahabat-sahabatnya itu tau hanya Juhan diskors sampai beberapa minggu dan itu pun tau dari Danar. Pesan-pesan dari mereka berdua juga sudah Juhan balas. Tapi untuk masalah lain Juhan tak pernah menceritakan apapun pada siapapun termasuk sahabatnya itu. Padahal tanpa Juhan sadari ada orang lain yang bahkan lebih tau tentangnya dibanding dirinya sendiri.

Sekarang Juhan tengah belajar di kamarnya. Walaupun Juhan sedang dalam masa skorsing, Juhan berpikir dia harus tetap belajar supaya tidak ketinggalan materi, apalagi sebentar lagi ulangan kenaikan ke kelas dua belas akan berlangsung.

Sedang fokus-fokusnya membaca materi, ponselnya berdenting menandakan notifikasi pesan masuk.

Fokusnya beralih pada handphone di sebelah tumpukan buku pelajaran. Juhan segera membukanya siapa tau hal penting.

"Nomer ini lagi? sebenernya siapa?" gumam Juhan.

xxxxxxxxxxx

Sorry
[14 day ago]

Ada waktu?
bisa ketemu?
[13.05]

Siapa

[13.07]

Taman deket sekolah
kita
hari ini jam pulang
sekolah
tunggu aja di sana
[13.08]

Juhan sedikit mendengus kesal karena justru lawan chatnya itu membalas hal lain tanpa menjawab yang dia tanyakan.

"Gak penting" Juhan meletakan kembali ponsel itu di atas meja belajar lalu melanjutkan kegiatan belajarnya lagi.

Satu menit kemudian ponsel Juhan kembali berbunyi.

"Ck, ganggu banget" walau menggerutu tapi Juhan tetap mengecek notifikasi yang masuk.

Ternyata pesan masih dari orang yang sama.

Gue tau lo mungkin
gak perduli
tp gue mohon kali ini aja
gue mau lurusin sesuatu
[13.13]

Kalo gue ngomong siapa
gue sekarang
gue gak yakin lo bakal
dateng
[13.14]

Juhan menghela nafas disertai decakan, lalu melihat jam di ponselnya. Pukul 13.15, masih empat puluh lima menit lagi untuk jam pulang sekolah.

Sebenernya siapa orang ini dan ada urusan apa dengan Juhan.

Dengan malas Juhan membereskan buku-buku pelajarannya. Beranjak dari duduknya untuk bersiap-siap. Ya walaupun kelihatannya Juhan tidak perduli tapi Juhan juga penasaran.

JUHAN & AKSARANYA ||  YANG JUNGWONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang