27 : Pasar Malam

341 28 7
                                    


Happy Reading

*
*
*
⚠️ Alur dipercepat
⚠️ Siapkan diri kalian. Ini adalah chapter terpanjang yang pernah kutulis😭

Ujian sekolah Juhan telah selesai beberapa Minggu yang lalu. Dan besok adalah hari yang dinantikan seluruh siswa angkatan akhir. Hari pembagian hasil nilai Ujian Akhir sekaligus hari kelulusan.

Tiga tahun sudah berlalu sejak kelulusan terakhir Juhan dari Sekolah Menengah Pertama saat tragedi waktu itu terjadi. Dan terhitung tiga tahun sudah kepergian kedua orang tuanya. Tuhan benar-benar menjadikan hari kelulusannya menjadi duka saat itu.

Pola pikir yang sekarang semakin dewasa, Juhan tidak banyak menuntut untuk acara itu besok. Bahkan jika dia menghadiri kelulusannya sendirian juga tak apa. Terlalu takut kelulusan kali ini membawa petaka lagi seperti sebelumnya.

Keluarga Abimanyu sama sekali tak ambil pusing dengan itu. Mereka semua tau kejadian waktu itu adalah musibah, jadi mereka tidak perlu memikirkan hal yang tidak-tidak. Bahkan mereka berjanji akan datang dalam formasi yang lengkap.

Dan bukankah kalian masih ingat, Satria dan Raka juga sudah berjanji akan datang saat kelulusan Juhan kan? Sekarang banyak yang menemanimu ya Juhan!

Tapi sayang sekali Jafar bilang dia tidak bisa datang. Jafar sedikit merasa bersalah karena lagi-lagi tidak bisa menemani acara penting adiknya. Tapi Juhan paham, profesi Jafar sekarang adalah dokter. Tidak bisa seenaknya mengganti jadwal atau meliburkan diri.

Sebagai gantinya, malam ini mereka akan pergi keluar. Sekedar jalan-jalan, sebelum Juhan menghadiri kelulusannya besok. Tidak hanya Jafar dan Juhan, Heikal dan Sevan juga akan ikut bersama mereka sekedar menikmati pasar malam di kota mereka.

"Mah"

"Aksa?" Bianca yang sedang fokus dengan layar tv berbalik memperhatikan putra bungsunya yang berjalan mendekat.

Itu Aksara. Entah kenapa hari ini secara tiba-tiba Aksara keluar setelah hampir satu tahun ini tidak menampakkan dirinya. Mereka kira Aksara menghilang karena kondisi mental Juhan yan mulai membaik. Ternyata hari ini dia kembali.

"Udah rapi aja, jadi keluar sama Kakak?" Tanya Bianca.

"Jadi"

"Yakin?"

"Ngga mungkin kan Aksa kayak gini terus Ma. Juhan aja mau maafin Kakaknya kenapa Aksa ngga?"

Bukan. Bianca bukan ragu dengan itu. Tapi dengan kondisi putranya ini. Wajahnya pucat pasi, tapi karena terlihat begitu semangat jadi Bianca tidak tega melarang.

"Syukur kalo gitu"

Sebetulnya Juhan yang harusnya keluar bersama Jafar, tapi berhubung Aksara keluar dan kebetulan tidak menolak atau membatalkan jadi yasudah.

Dan kabar baiknya lagi, mungkin Aksara mulai menerima Jafar sekarang.

"Yaudah Ma, Aksa berangkat ya. Jafar udah di depan. Takut kemaleman"

"Heh! Jafar Jafar, pake Kak!" Bianca sedikit melotot mendengar itu.

"Iya, Kak Jafar" Aksara memutar bola matanya malas.

JUHAN & AKSARANYA ||  YANG JUNGWONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang