07 : Si Paling Tahu

420 41 8
                                    

Happy Reading

*
*
*

Hari ini berjalan seperti biasa bagi Juhan. Bangun pagi, berangkat sekolah, sarapan di kantin, mengikuti pelajaran yaa seperti biasa. Hingga jam istirahat datang.

Kriingg~

"Baik anak-anak pelajaran Ibu akhiri sampai sini, dan silahkan kalian istirahat. Untuk Nak Juhan bisa kemari sebentar" Bu Ana mengakhiri pelajaran.

"Terimakasih Bu" jawab siswa serempak.

"Han tar nyusul kantin yak" suruh Satrio pada Juhan

"Hm" deheman singkat Juhan tanda meng-iya kan.

Para siswa mulai berhamburan keluar kelas menuju kantin untuk mengisi perut mereka.

"Ada yang bisa saya bantu bu?" tanya Juhan yang kini telah berdiri menghadap Bu Ana.

"Nak Juhan ibu cuma mau menyampaikan ini dari Pak Adam, beliau ada kepentingan di luar jadi meminta ibu memberikan ini pada kamu" Bu Ana menyodorkan lembaran kertas pada Juhan.

Juhan menerima lembaran kertas itu dan mengamatinya.

"Itu daftar buku-buku dan materi yang mungkin nak Juhan bisa pelajari untuk Olimpiade bulan depan bisa dicari di perpustakaan sekolah, dan kamu juga diizinkan untuk tidak mengikuti pelajaran selanjutnya. Jadi dari setelah istirahat sampai pulang sekolah nanti kamu bisa memanfaatkan waktu itu untuk belajar persiapan Olimpiade. Mengerti nak Juhan?" jelas Bu Ana panjang lebar.

Juhan terdiam sejenak sebelum menyaut "Saya mengerti, terima kasih bu"

"Sama-sama. Istirahat dulu ya Nak Juhan setelah itu baru lanjut belajarnya, ibu permisi. Semangat!" ucap Bu Ana menepuk bahu Juhan menyemangati dengan senyuman.

Juhan hanya menggangguk, mengamati kepergian Bu Ana dengan senyum tipis. Entah kenapa hal sederhana seperti itu mampu membuat mood nya baik saat ini.

Kembali mengalihkan pandangan pada lembaran kertas tadi dan menghela nafas panjang.

"Lo gak cape apa han?" sebuah suara kini terdengar.

"Kenapa?" tanya Juhan balik.

"Lo sebenernya gak terlalu tertarik sama Olimpiade-olimpiade kayak gini kan? lo cuman jadiin ini pelampiasan supaya fokus lo belajar, belajar, dan belajar, dan akhirnya lo bisa lupain masalah lo di rumah walau cuma sebentar? itu nggak akan bisa ngerubah apapun Juhan!"

"Seenggaknya gue punya sesuatu yang bisa dibanggain dalam hidup gue?" Jawab Juhan ragu.

"Ya kasian anjir otaknya suruh belajar teroos, kan ikut pusing gue nya!" protes Aksara.

Ya itu Aksara.

"Harusnya kalo lo bisa kasih nasehat, lo juga bisa kasih solusi?" tanya Juhan datar.

"Gue...."

"Lo gak bisa kan?" tanya Juhan lagi.

"Hh~ lo sendiri tau gue gak ada hak buat itu, gue ada disini cuma buat jaga lo han. Gue cuma bisa sedikit-sedikit kasih arahan buat lo dan setelahnya balik ke lo nya lagi. Hidup ini punya lo, kalo bukan lo yang rubah siapa lagi? coba berdamai dan rubah sikap lo yang kayak gini Han, itu yang buat lo keliatan jauh!" suara Aksara hilang setelah mengatakan itu.

"Andai lo tau seberapa pengennya gue nyerah...Aksa" gumam Juhan lirih beranjak membawa tasnya ke perpustakaan lalu setelahnya menyusul Satrio ke kantin.

JUHAN & AKSARANYA ||  YANG JUNGWONWhere stories live. Discover now