01 : Tak Pernah Membenci Semesta

1.5K 90 12
                                    

Happy Reading

*
*
*

Sinar mentari pagi degan lancang mencuat melewati sela gorden yang tertutup rapi di kamar gelap itu. Sebenarnya dia tak terlalu suka gelap, terlihat mengerikan menurutnya.

Setiap paginya akan selalu terasa seperti ini. Sinar pagi yang remang, suasana hening, dan sunyi yang akan menyambutnya sesaat dia membuka mata bangun dari tidur.

Netranya yang tengah menelisik seisi kamar berhenti pada jam kecil di atas nakas.

"Jam enam kurang" gumamnya.

Beranjak dari ranjang, berjalan sedikit gontai membuka gorden putih di sudut kamar agar cahaya masuk.

Sempat terdiam sejenak memandang langit pagi itu.

' Andaikan bunda masih ada, pasti dia yang bakal bangunin Juhan tiap pagi ' batin Juhan.

'...andaikan ayah masih ada, pasti dia yang bakal anter Juhan sekolah tiap pagi' batinnya lagi.

Tersadar dari lamunan, segera melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Selesai dengan kegiatannya dan lengkap dengan seragam Juhan segera keluar dari kamar, sebelum itu sempat melirik jam '06.50' masih 40 menit lagi sampai bel masuk sekolah.

Setelah membuka pintu kamar, masih sama, sepi. Rasanya seperti hidup sebatangkara, walau kenyataannya tidak sama sekali.

Berjalan menuruni puluhan anak tangga dengan terburu-buru.

Sampai di lantai bawah, bisa Juhan lihat kedua kakaknya tengah sarapan dalam keheningan. Keduanya fokus dengan makanan masing-masing. Bahkan mungkin tak menyadari kehadiran Juhan.

Dan apakah mereka peduli? Tentu saja tidak.

Itu sudah biasa bagi Juhan. Seperti orang asing walau tinggal dalam atap yang sama.

Tak pernah terbesit sedikitpun rasa marah kepada kedua kakaknya. Karena Juhan tau, kakaknya mengklaim semua hal buruk yang terjadi itu karena dirinya.

Juhan lebih sering sarapan di kantin sekolah setiap paginya.

Tanpa berpikir panjang segera melangkah menuju pintu keluar tanpa mengatakan apapun, lalu setelahnya akan berjalan menuju halte bus terdekat menunggu bus datang dan membawanya ke sekolah.

Jika kalian pikir Juhan adalah anak yang terlahir dari keluarga kurang mampu kalian salah besar, dia bungsu keluarga Aksarangga!!

Keluarga pemilik perusahaan besar yang bergerak dibidang properti.

Setelah kedua orangtuanya meninggal kini perusahaan di pegang alih oleh kedua kakak Juhan, walau mereka terbilang masih muda.

Mereka kembar.

Kejadian masa lalu membuat mereka benar-benar membenci Juhan.

*
*
*

TBC


Cast :

Juhan Aksarangga (16)SMA - 11

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Juhan Aksarangga (16)
SMA - 11

Juhan Aksarangga (16)SMA - 11

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jegar Aksarangga (22)

Jafar Aksarangga (22)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jafar Aksarangga (22)

JUHAN & AKSARANYA ||  YANG JUNGWONWhere stories live. Discover now