💕Siap, Pak Bos💕

2K 175 49
                                    


Happy reading bestie

💕💕💕

"Sialan! Pakai itu matamu kalau jalan!" Sebuah makian dari lelaki  berpakaian parlente itu terdengar menggelegar.

 Di sebelahnya, seorang perempuan berpakaian dress mini mengusap lutut yang tergores lantai paving akibat ulahnya sendiri karena tersandung oleh sepatu hitam mengkilat di depannya. Namun, sang suami rupanya salah paham. Makian itu menyembur dari mulut hitamnya yang tersumpal sebuah cangklok rokok berbahan kayu. 

Lelaki berpakaian kaos oblong polos dipadu dengan celana hitam pendek tersebut  tak terlihat takut. Malahan, ia lekas tersenyum ramah sambil merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.

"Maaf, maaf. Apa istri Bapak baik-baik aja? Ada yang terluka?" 

"Berani kamu menyentuh honey sweety saya!! Minggir, gembel kayak kamu ngapain kelayapan  di sini?" Mata itu mendelik melayangkan tatapan tak suka. Tetap saja lelaki yang berpakaian hampir mirip gembel itu tak gentar sedikit pun. Jika ia mau, ia akan melemparkan sandal jepitnya  pada pria tua angkuh di depannya. 

"Astaga, saya hanya ingin tahu aja, Pak. " Meninggalkan umpatan-umpatan kasar, sepasang suami istri itu lantas memasuki sebuah petshop terbesar di Surabaya. Semua kebutuhan untuk hewan peliharaan tersedia di dalam toko berpintu kaca yang dilapisi stiker-stiker lucu aneka bentuk hewan tersebut. Sudah mirip seperti swalayan besar. Namun, bedanya toko tersebut hanya menyediakan aneka perlengkapan hewan.

"Vid, kalau ada pria tambun wajahnya sangar, giginya ada yang kuning di sebelah kiri udah selesai belanja. Kamu bilang nggak usah bayar." Lelaki jangkung yang tingginya kurang lebih 186 cm itu berbicara melalui ponselnya. Ia mendudukkan diri di depan pagar petshop raksasa yang sudah memiliki pelanggan setia dan 15 cabang yang tersebar tak hanya di daerah Surabaya. 

"Oh, siap, Pak. Dikasih gratis,ya?" sahut seseorang dari panggilan tersebut.

"Iya, sama kasih dia air mineral. Pasti capek banget habis ngomel ke sana kemari."

"Baik, Pak Calvin." Sambungan tertutup. 

"Lagian, sih. Kalau jadi bos tuh minimal dandan yang keren dikit, Vin. Mana kaosan, celana juga bolong dengkulnya. Sandal jepit lagi." Ucapan itu terdengar saat lelaki bernama Calvin tampak resah seperti tengah menunggu seseorang. Ia berulang kali mengamati jalan raya di depannya. Menoleh ke kanan lalu ke kiri. Kemudian beralih lagi ke ponselnya.

"Harus banget kayak gitu? Aku nyamannya kayak gini. Nggak perlu dandan juga udah keren," ucapnya menyombongkan diri dengan smirk kecil yang membuat lelaki di depannya melengos sebal. 

"Oh,ya. Pelamar bagian groomer hari ini udah mulai training. Aku nggak bisa ngawasin karena ada jadwal vaksin di Moza Cat House." 

"Oke, nanti biar diambil alih sama Bayu. Dia belum resign 'kan?"

"Minggu depan," jawab Satya. Percakapan Calvin dan seorang dokter hewan itu terpaksa berakhir karena sebuah mobil sedan berwarna pearl white berhenti di depannya. 

Calvin Yudhistira berdiri dengan antusias. Mendekati seorang perempuan yang menyembul dari balik jendela mobil.

"Lama banget, Sayang." Tangan Calvin terulur kemudian mengusap surai panjang milik kekasihnya.

From Enemy to be PasutriWhere stories live. Discover now