BAB-54

1.8K 66 1
                                    

Nura memasuki mobil Arsya. Gadis itu mengeluarkan dan memainkan ponselnya. Arsya menatap ponselnya sekilas.

Ia meletakan ponselnya lalu menatap Kekasihnya, Nura. Arsya mengelus puncak kepala Nura. Ia menghela nafas lalu berkata.

"Lain kali, kamu makan saja duluan." Ucap Arsya. Nura menatap Arsya sekilas lalu ia kembali memainkan Ponselnya.

"Faham?" Tanya Arsya sembari mengapit wajah Nura dengan kedua tangan besarnya. Kini Nura menatap wajah Arsya yang berada tepat di depannya. Nura menepis tangan pria itu dengan kesal. Arsya yang merasa tangannya panas langsung cemberut kecil.

Gini banget nasib jadi walikota + punya kekasih yang gak bisa di ajak Uwuw kaya pasangan lainnya. Batin Arsya.

Nura kembali memainkan ponselnya tanpa mempedulikan Arsya. Arsya merasa bingung, ada apa dengan Nura? Kenapa Nura seakan mengacanginya? Apa ia ada salah Kawan?

"Nura?" Panggil Arsya pelan. Nura menoleh sekilas. Ia kembali memainkan ponselnya.

"Kamu tidak apa?" Tanya Arsya.

"Um." Balas Nura. Arsya yang sudah cukup jengah langsung menarik ponsel Nura dari genggaman gadis itu.

Nura berdecak sebal. Ia lalu mencoba merebut ponselnya dari tangan Arsya.

"Balikin ponsel gue." Ucap Nura masih bersabar.

"A a a!" Ucap Arsya sembari menggeleng gelengkan kepalanya.

"Balikin Arsya!"

"Gak."

"Balikin gak?"

"Gak mau!"

"Balikin!"

"Gak mau!"

"Balikin!"

"G A K! Gak! M A U! Mau!"

"Balikin apa enggak?"

"Balikin! Eh? Enggak Maksudnya!"

"Arsya cepetan deh!"

"Hufttt! Saya balikin tapi kamu bilang dulu. Kamu kenapa?" Tanya Arsya. Nura menatap Malas Walikota kurang Kerjaan itu.

"Gue gak kenapa napa. Puas?"

"Sekarang balikin Ponsel gue." Ucap Nura masih berusaha merebut ponselnya dari Arsya.

Arsya tersenyum Licik. Ia menjauhkan ponsel itu dari Nura.
"Arsyaaaa." Geram Nura Tertahan.
Arsya tertawa kecil mendengar Geraman gadis itu.

"Give me back!"

"No, No, No."

"Ya Tuhannn! Arsyaaa! Gue mau liat pesan dari kampus gue!" Ucap Nura. Arsya menaikkan satu alisnya. Lalu ia mengangguk.

"Oke Oke. I give you. but,,,, Kiss me?" Tawar Arsya sembari mengedip kedipkan matanya. Nura yang melihat Tingkah absrud walikota itu menggeleng gelengkan kepalanya pelan.

"Arsyaa---

"Kiss or no?" Nura Menghela nafas pasrah.

"Ck! Fine!"

Cup!

Nura mencium singkat Pipi Arsya. Arsya tersenyum manis. Ia bagaikan sekuntum bunga yang tadinya layu, dan di berikan Vitamin penyegar. Jadilah, yang tadinya ia loyo. Sekarang jadi--- Maco!

Arsya tersenyum senyum sendiri. Pria itu seakan salting sendiri. Nura kembali Fokus pada Ponselnya. Hingga akhirnya ia keluar untuk mengambil pesanannya.

Beautiful Deed [Neo&Katrina]Kde žijí příběhy. Začni objevovat