NEO-2

5.7K 220 0
                                    

Di kamar yang cukup besar. Bernuansa Abu abu, Biru, dan Putih.
Terdapat seorang gadis tengah memainkan Ponselnya.

Ceklek!

"Nuraaa~"

Nura, gadis itu menengok ke arah pintu. Terlihat saudari kembarnya tengah berjalan masuk ke arahnya. Nara langsung merebahkan dirinya di samping Nura. Ia mengambil Remote Tv di kamar Nura, lalu menyalahkan tv.

"Nura?" Panggil Nara, Nura langsung menatap Nara meminta jawaban.

"Sebenernya kamu setuju gak si sama pernikahannya kak Neo?" Nara menatap Nura. Nura terdiam lalu ia menatap Nara.

"Gue enggak setuju."
Nara memanggut manggut. Sama hal dengan jawaban Nura, ia juga tidak setuju jika kakak nya itu menikah dengan si 'Porotan' tapi apalah daya. Mereka juga ingin Neo bahagia. Neo juga terlihat sangat mencintai Deyza.

"Tapi kak Neo bahagia banget sama tuh Cewek. Apa lah daya? Gue hanya mau Kak Neo bahagia." Sambung Nura.

"Nara kan juga gak mau Kak Neo salah pilih orang loh Nura. Tapi kak Neo kayaknya suka banget sama si porotan." Ucap Nara. Nura mengangguk angguk setuju.

"Nara rasa ya, pasti si Deyza bakalan ninggalin kak Neo. Dia kan Tukang pototan." Nura tersenyum kecil setelah mendengar ucapan 'Manis' Nara.

***

"Halo Sayang."

"Halo juga Sayang."

"Makasih ya, kalungnya udah nyampe. Makin tambah sayang deh."

"Hm, sama sama."

"Sayang?"

"Um?"

"Bukan itu bukan punya aku Sayang."

Neo mengerutkan Alisnya. Apa yang Deyza bicarakan?

"Deyza? Kamu gak papa?"

"Eh, iyaa sayang. Maaf ya, tadi kucing aku nakal. J-jadi aku ngomong sama dia dulu."

"Ah?"

"Sayang? Udah dulu ya? Aku mau mandi. Belum mandi ini, nanti bau lagi."

"Um."

"Sekalian aku mau perawatan. Nanti aku jelek lagi pas nikah nya."

"Tidak apa. Hanya A-aku yang bisa melihat kecantikan kamu." Ucap Neo kaku.

"Ahahaha! Kamu bisa aja si. Udah dulu ya Honey? Dadaaa! Muahhh!"

"Um."

Tut!

Panggilan terputus. Neo menatap undangan yang berada di meja kerjanya. Sisa undangan yang belum ia bagikan. Hanya 3 undangan saja, selebihnya sudah menyebar.
Ia tersenyum menatap undangan itu. Ia sangat bahagia, karena beberapa hari lagi Pernikahannya akan di mulai. Yang paling membuatnya bahagia adalah, dapat menikah dengan orang yang sangat ia cintai.

____


"Papa! Itu punya Nura!"

"Sini dong! Ambil!"

"Ayo Nura! Semangat Semangat!"

"Mamiii! Papanya ribet!"

"Seleding aja!"

"Kok kamu gitu?"

"Kasihin ke anaknya Stevennn!" Ucap Arthea mengerem pelan. Steven tertawa kecil lalu ia memberikan Novel milik Nura.

"Dari tadi kek!"

"Hahaha! Kapan lagi Papa jailin kamu?"

Tak tak tak!

Beautiful Deed [Neo&Katrina]Where stories live. Discover now