NEO-16

3.1K 115 3
                                    

"PAPA YA! BISA BISANYA ENGGA NELEPON NARA!"

"UDAH TAU NARA SEDIH BANGET DI RUMAH! PAPA MALAH ENAK ENAKAN PELUK PELUK MAMI!" Kesal si bungsu. Sementara Sang Papa hanya membiarkan anaknya mengomel saja.

Arthea yang melihat sikap suaminya langsung menempeleng pelan kepala Steven.

"Aduh." Ucap Steven pelan. Steven menatap Arthea dengan tatapan tidak terima. Nara langsung memeluk Maminya penuh sayang.

"Hiksss! Mami lama bangunnya! Jadi kan Mami gak bisa ambil Rapot Nara sama Nura." Adu si bontot dramatis.
Arthea mengelus surai Putrinya itu.

"Utu utu utu. Kasian banget ci. Terbengkalai gini anak Mami. Nura sini sayang, Mami kangen." Nura mendekat lalu memeluk Maminya.

"Apa kabar anak anak badungnya mami?" Tanya Arthea.

"Biasa aja si Mi." Ucap Nara.

"Gimana? Hasil rapot kalian?"

"Bagus dong Mami! Nara juga Naik peringkatnya. Yang tadinya peringkat 2 jadi peringkat 3." Ucap Nara senang. Arthea menatap putri bontotnya.

"E----Ehehehe pinter banget anak mami." Syok gue. Lanjutnya dalam hati.

"Kamu Nura?"

"Seperti biasa." Ucap Nura. Arthea mengangguk. Memang Nura adalah anak berprestasi. Berbeda dengan Nara. Ya Nara berprestasi juga si. Tapi Berbeda dengan Nura yang mendapatkan Peringkat lebih tinggi dari adiknya itu. Nara memang tidak suka belajar, berbeda dengan Nura. Sikap mereka kebalikan lah.

Jika Nura dingin, Dewasa dan datar, berarti Nara Lembut, kekanak-kanakan, dan ceria.

Jika Nura pintar, Nara tidak terlalu.
Tapi untuk masalah kesukaan, seperti makanan, Hobi, dan lain lain. Mereka akan kembar seperti upin ipin.

Ceklek!

"Mami."

"Katrina~" seru Arthea yang melihat Menantunya datang.

"Gimana keadaan Mami?" Tanya Katrina. Neo berjalan ke arah Sofa. Lalu ia membuka jas nya dan duduk di sofa.

"Baik, kamu gimana?"

"Aku baik kok. Mami udah makan?"

"Belom nih."

Drttt!

"Sebentar, Papa mau angkat Telepon." Ucap Steven, Arthea mengangguk. Sebelum pergi, Steven menyempatkan Mencium Kening Istrinya.

"Nih, tadi sebelum kesini. Katrina buatin Sop iga. Mami mau makan?"

"Wih. Mantep nih. Abis ujan makan sop iga, ughhh!" Ucap Arthea. Katrina tersenyum.

"Kalian udah makan? Kalo belum, ayo makan bareng sama Mami. Kapan lagi kita Cobain masakannya Kakak ipar kalian kan?" Tanya Arthea pada Putri Putrinya.

"Iyaa, ayo. Aku juga bawain buat kalian juga kok." Balas Katrina. Nara mengangguk semangat. Kapan lagi coba?

"Yaudah, aku siapin dulu." Katrina menyiapkan makanan yang ia bawa. Nura dan Nara membantu Arthea untuk Duduk.

Setelah semua siap. Mereka makan Bersama.

Neo menatap Keluarganya dan istrinya yang tengah berbincang bincang sembari tertawa. Ia menatap adik pertamanya, Nura.

Neo seakan bisa melihat Kebahagiaan dari mata gadis itu. Sudah lama ia tidak melihat Nura seperti ini. Terakhir kali ia lihat, saat Nura masih kecil. Saat beranjak Dewasa Nura tidak banyak berbicara dan tersenyum.

Neo mengambil Ponselnya lalu menghubungi Erick untuk mengecek Jadwal Meeting nya nanti.

"Wah keren!" Seru Nara.

Beautiful Deed [Neo&Katrina]Where stories live. Discover now