NEO-42

2.1K 92 1
                                    

Neo menatap sebuah bangku yang sudah di buat se Romantis mungkin di depannya.

2 bangku berwarna Merah, Meja bundar yang terdapat 2 tangkai mawar merah di atasnya, tak lupa beberapa makanan yang terletak di atas meja itu. Oh, satu lagi. Anggur merah yang umurnya sudah puluhan tahun.

Deyza menuntun Neo untuk duduk di bangku.

"Kamu ikut makan ya Sky?" Ajak Deyza dengan nada manja dan wajah yang sedu.

Neo menaikkan satu alisnya. Lalu ia menatap sekeliling, ia kembali mengingat adegan beberapa tahun lalu.

Lebih tepatnya mengingat Gisel.
Wanita malang itu. Wanita yang di perlakukan layaknya jalang oleh kakaknya sendiri.

"Eum." Balas Neo, Deyza tersenyum manis. Ia menuangkan anggur ke gelas Neo.

"Cirss?"

Ting.

Mereka Ber Cirss. Terdengar bunyi gelas yang bertabrakan secara pelan. Deyza meminum anggur itu, wanita itu seakan lupa kalau ia tengah membawa bagian tubuh dari seseorang.

Neo meminum Anggurnya sembari menatap Deyza. Neo tersenyum sinis sembari menaikkan alisnya.

Lest start to game. Batinnya.

Nura, Arsya, dan Gehan menatap Neo dan Deyza yang tengah meminum anggur dengan tenang.

"Enak banget mereka." Gumam Gehan. Gehan menatap sekeliling, dimana Gea? Kata Erick, Gea ada di Rooftop.

"Gea dimana?" Tanya Gehan pada Nura berbisik. Nura dan Arsya menatap sekeliling. Tatapan Nura jatuh pada sebuah tangan yang tertutup Tembok.

"Se Here." Ucap Nura. Gehan bingung, ia hanya ingin tau. Dimana adiknya! Itu saja!

"Biarkan dia menunjukkan batang hidungnya." Ucap Arsya. Ya, Arsya juga melihat apa yang Nura lihat. Ia juga tau, apa yang tengah gadis itu Fikirkan.

Ya, Nura berfikir. Pasti Jovan akan datang, karena hari ini. Adalah tanggal 12 Juli.

Gea menatap ke arah depan. Ia melihat langit yang tidak terlalu biru, berangin. Sepertinya sekarang akan hujan.

Gea menatap ke arah sampingnya. Terdapat dua orang yang menahannya. Tak lupa, bibirnya yang di tutup. Mungkin, agar tidak bersuara.

Hiksss! Kakak, aku takut. Aku mau di jadiin lontong ya? Kok aku ada di luar? Atau aku mau di jemur? Buat di jadiin makanan ayam kaya yang kakak selalu bilang?

Hiksss! Papa, Gea belum ngabisin uang papa! Selamatin Gea!

Mama! Hiksss! Gea belum tamat nonton ikatan Cinta sama mama! Nanti mama gak ketemu yang Sefrekuensi pas nonton Mbak Elsa beraksi.

Hiksss! Pokoknya tolong. Gea belum jago main bola. Gea mau main bola dulu...

Batin Gea selalu memberontak meminta pertolongan.
Hufttt~ kasian sekali nasip gadis malang itu.

Deyza memotong Steaknya, ia menatap Neo yang juga tengah memotong Steaknya dengan datar.

"Sky?" Panggil Deyza, Neo tidak menengok. Ia sangat malas sekarang, ia ingin cepat cepat menemui istrinya! Tidak lebih! Tapi ia harus berekting untuk menuntaskan semua ini!

"Emmm--- kamu inget tempat ini gak?" Tanya Deyza memancing.

"Ya." Ucap Neo biasa saja.

"Emm--- seingat kamu tempat ini kaya apa?" Tanya Deyza lagi. Neo Pria itu menatap sinis ke arah bayangan seseorang. Lalu ia berkata dengan lantang.

Beautiful Deed [Neo&Katrina]Место, где живут истории. Откройте их для себя