NEO-32

2.6K 95 4
                                    

Katrina menatap Langit langit Italia. Ya, ia sekarang sudah berada di Italia bersama Nara dan Haura.

Nara dan Haura tengah keluar. Mereka sedang mencari bahan bahan untuk makanan.

Tanpa permisih, Air mata Wanita itu mengucur dengan sendirinya. Ia menangis dalam diam sembari menatap langit langit yang bertaburan bintang itu.

"Kalo aja anak Nana masih ada. Pasti aku gak akan kesepian, Hikss."

"Dia apa kabar ya?"

"Dia di kasih susu gak ya di sana? Hikss."

"Perut Nana bakalan gede lagi gak ya?" Katrina menghapus air matanya.

Ia membuka ponselnya. Hingga menampilkan Foto suaminya. Katrina menatap penuh amarah Pada Foto pria itu.

"Kamu jahat Kak!"

"Kamu bunuh anak Nana!"

"Nana Benci kamu!"

"Nana Benci!"

"Hiksss! Huaaa! K-kamu jahat Kak!" Katrina menangis kencang. Rasanya ia sangat butuh pelampiasan sekarang.

"Aku benci!"
Katrina menghapus air matanya. Lalu ia menatap depan berusaha Tegar.

"Gak boleh. Aku gak boleh menyerah! Aku harus semangat! Aku harus semangat! Gak boleh menyerah! Anak aku udah di jaga Bunda di sana."

"Hiksss."

"Bunda, titip anak Nana. Nana akan datang pada saatnya nanti." Katrina tersenyum membayangkan bagaimana wajah anaknya itu. Walaupun masih kecil.

______


"INI SALAH!"
Seorang pria ketakutan di depan Bosnya yang tengah menatap Dokumen dengan Kesal.

"Bisakah kau kerja yang benar! Hasil Nya tidak segini! INI SALAH!"

"T-tapi tuan, i-inilah hasil Keuangannya---

"Tidak! Ini salah!"

"Cek ulang! Dalam Waktu 30 menit kau tidak datang juga! Maka bersiaplah angkat kaki dari Perusahaan saya!" Ucap Pria bermarga Scordis dengan Dingin. Pria yang berada di depan Neo bergidik ngeri pada Tuannya itu. Apa lagi Aura mendominan yang sangat mengerikan itu.

"B-baik Tuan." Pria yang ada di depan Neo pamit untuk kembali mengecek hasil Keuangan bulan ini.

Neo mendesah kesal akan semuanya yang terjadi.

Erick bergerak hendak masuk ke dalam ruangan Neo. Ia berhenti saat melihat seorang Manager Keuangan keluar dari ruangan CHO dengan wajah pucat pasih.

"Ada apa?" Tanya Erick. Manager Keuangan menoleh, ia menunduk Hormat pada Asisten sekaligus Sekertaris Bosnya itu.

"Aku tengah memberikan Dokumen Keuangan ini pada CHO. Tapi CHO bilang hasilnya salah, jadi aku berniat untuk mengganti lagi." Ucap Manager keuangan itu.

"Berikan pada saya."

"Tapi, kata CHO ini salah."

"Berikan." Manager Keuangan mau tidak mau memberikan Berkas itu pada Erick. Erick mengecek hasil Dokumen itu.

"Ini sudah Benar." Ucap Erick.

"T-tapi, kata CHO ini masih salah."

"Tak apa, biar saya yang memberikan ini pada CHO." Manager Keuangan menghela nafas Lega. Ia tak jadi di pecat.

"T-terimakasih Pak Sekertaris." Erick langsung memasuki Ruangan Neo. Ia melihat Pria itu yang tengah bersandar pada Kursi kejayaannya sembari menutup matanya.

Beautiful Deed [Neo&Katrina]Where stories live. Discover now