NEO-49

2.2K 74 1
                                    

Pagi hari yang cerah di kota Jakarta yang padat akan Kendaraan entah itu umum maupun Pribadi. Seorang gadis tengah menjilat Es Crime nya yang sedikit meleleh.

Ia bergerut kesal. Karena menunggu 'Seseorang' yang sedari tadi ia tunggu. Padahal orang tersebut yang mengajak gadis itu untuk ketemuan. Tapi dia yang lamban! Dasar manusia!

"Haisss! Mana si lama banget!"

"Gak tau apa Gea udah bete di sini. Gak ada mainan lagi." Kesal Gadis itu. Ya, Dia Gea.

"Ihhhh, bulu mata aku copot. Ada yang kangen ya?" Gumam Gadis itu. So, ada yang kangen gak sama Moncong terompet?

"Haduh! Aku bosen tau! Jovin kemana si?" Kesal Gea. Ya, Jovin memintanya untuk ketemuan di sebuah Cafe.

"Haduhhhhh!" Gea meletakkan kepalanya di meja. Ia malas.

"Lesu amat perasaan."

Mendengar suara seseorang yang ia Kenal. Gea langsung menoleh, ia melihat Jovin yang sudah terduduk manis di depannya dengan Stelan Mahalnya.

"Ih! Aku kesel tau sama kamu! Kok lama banget! Dari tadi Gea tungguin Juga!" Ungkap Gadis itu Kesal. Jovin tertawa pelan. Pria itu mengusap pelan Rambut Gadis yang ia sayangi itu.

"Maaf, tadi gua kejebak macet." Ucap Jovin. Gea tetap memasang wajah cemberut.

"Terus kamu manggil Gea kesini mau apa?" Tanya Gea.

"Gua mau ngajakin lo cari rumah." Ucap Jovin. Gea mengerutkan alisnya, Rumah? Untuk apa?

"Buat apa?" Tanya Gea penasaran.

"Jovin mau beli Rumah?" Jovin mengangguk.

"Iyaa, buat rumah masa depan kita nanti. Jiakkkk!!!" Akibat banyak Bergaul dengan Gehan. Jovin jadi seperti Fuckboy cap iga badak. Ingat, Cap Iga Badak, Iga Badak.

Gea bergidik ngeri. Ternyata Didikan kakaknya tidak pernah gagal. Lihatlah, sekarang Jovin dapat menggombal. Ck!

"Ihhh! Kamu lagi sawan ya?" Gea menempelkan tangannya di kening Jovin. Jovin berdecak sebal. Ia lalu menepis tangan Gea, tidak terlalu kasar memang.

"Kamu yang bener. Beli rumah buat apa?"

"Gua mau beli rumah untuk tempat tinggal lah."

"Karena tabungan hasil kerja gua sama kakak lo syukurnya udah kekumpul cukup banyak. Dan,,, gua mau beli rumah. Jadi nanti gak perlu pake Apartemen lagi." Ucap Jovin sembari menyendok Es Crime Milik Gea.

Sekalian untuk rumah masa depan gua, dia, dan my baby kelak. Batin Jovin sembari menatap Gadis di depannya yang tengah menggerut kesal karena Es Crime nya ia comot sedikit.

_____

Arsya menatap Nura tang tengah membantu seorang anak kecil di depannya.

Haduh, calon istri. Baik banget, saya makin sayang. Arsya menggeleng gelengkan kepalanya membayangkan apa yang seharusnya tidak ia banyangkan.

Tadinya, Nura dan Arsya akan pergi jalan jalan. Tapi saat di jalan, Nura memintanya untuk berhenti. Dan disinilah mereka. Mereka berada di depan Restauran. Nura tengah membelikan beberapa makanan untuk Bocah bocah yang tadinya meminta makan pada mereka.

Sebelum pergi jalan jalan mereka mampir dulu ke Restauran. Karena mereka belum sarapan pagi.

"Terimakasih kakak cantik, Kakak ganteng." Ucap Salah satu anak. Nura tidak tersenyum, biasa Sok cool. Arsya hanya tersenyum tipis.

"Kami pergi." Ucap Nura. Anak anak itu mengangguk. Nura dan Arsya pun berjalan ke arah Mobil.

"SEMOGA KALIAN BAHAGIA SELALU YA KAK!" teriak anak anak itu secara bersamaan. Nura dan Arsya menoleh sebentar.

Beautiful Deed [Neo&Katrina]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن