NEO-39

2K 81 0
                                    

Jovin melangkahkan kakinya. Ia berhenti sebentar, Jovin menghela nafas kasar. Lalu ia kembali berjalan.

Saat ia tengah berjalan. Tiba tiba ada yang menepuk pundaknya.

Puk.

Jovin menoleh. Ia menatap dingin siapa yang menepuknya.

"Maaf Mas. Ini Coklat milik pacarnya tadi jatoh." Ucap Orang itu berusaha mengabaikan tatapan dingin milik Jovin.

Jovin mengangguk "terimakasih"
Jovin mengambil Coklat milik Gea, Sepertinya.

Ia berbalik, bagaimana pun juga seharusnya ia tidak marah pada Gadis lugu itu. Ia tau, Gea hanya berusaha untuk Menolongnya.

Jovin berjalan ke arah dimana tempat terakhir kali ia dan Gea beradu mulut sedikit.

Ia tidak melihat Gea di tempat itu.

Kan gua nyuruh dia pergi. Batinnya.

Jovin mengangkat bahunya acuh. Walaupun Fikirannya masih campur aduk. Tapi ia harus mengembalikan Coklat milik Gea. Ia tidak akan pernah mengambil apapun yang bukan miliknya.

Jovin memutuskan untuk kembali ke rumah sakit.

Saat ia berjalan ke arah Lift, tiba tiba resepsionis berkata.

"Mas Jovin, jangan lupa kamar Nenek di mana lagi ya." Goda resepsionis itu. Jovin bingung, ia hanya memasang senyum kaku pada Resepsionis itu.

Nih orang kenapa ya?

Ting.

Jovin memasuki Lift. Saat di dalam Lift, entah kenapa. Tiba tiba ia merasa bersalah pada Gea, yang Not Bet nya tidak salah apa apa.

"Aduh! Gua kenapa si!" Rincaunya sembari mengguyar rambut nya itu.

Jovin berdecak sebal. Hatinya merasa tidak tenang, sangat sangat tidak tenang.

Ting

Pintu Lift terbuka, Jovin langsung berjalan ke ruang rawat neneknya.

"Kabar baik bro?" Tanya Jovin pada dua Bodyguard di depan, ia mencoba menetralkan apa yang ia rasa sekarang dengan cara menyapa seseorang.

Dua bodyguard itu saling berpandang, mereka mengerutkan alisnya.

"Anda berganti baju?" Tanya salah satu Bodyguard.

"Ganti baju? Kaga kok. Baju gua kan dari pagi warnanya Putih gini Bro." Ucap Jovin. Bodyguard itu mengerutkan alisnya.

"Ada Gea di dalem?" Tanya Jovin.

"Tidak ada." Jawab Bodyguard.
Jovin mengerutkan alisnya. Ia tak ambil pusing, mungkin Gea sedang membeli sesuatu.

Jovin langsung masuk ke dalam.

Ceklek!

Jovin membulatkan matanya, saat melihat suatu Objek yang sangat menyedihkan di depannya.



.
.
.
.
.
.
.
.




"Huek! Lepasin gak!"

"Tenanglah manis. Kau akan aman di sini."

"Gak mau Botak! Aku mau sama Kak Gehan! Aku gak suka Cimol!"

"Dih? Nih bocah songong juga ye."

"B O D O! Bodo!"

"Kalo bukan calon kesayangan Bos. Udah gua tempeleng dia." Bisik seorang pria di sebelah Pria yang botak.

Gea mengerucutkan alisnya sebal. Ia merasakan sesuatu pada bibirnya.

Beautiful Deed [Neo&Katrina]Where stories live. Discover now