Chapter 45

23 4 3
                                    

Dipertemukan oleh pendidikan dan dipisahkan oleh masa depan..
Jangan lupakan tentang semua kisah kita walaupun nanti akan terpisahkan oleh sebuah pilihan....

-Trying To Stay-
_Nblaasyfaa🍂

Waktu terus berjalan, tak terasa kini siswa/i SMA Antrika memenuhi wilayah mading, mereka memastikan apakah hasilnya memuaskan atau sebaliknya. Suasananya sangat padat, sehingga terjadilah aksi saling dorong dan saling sikut.

"Yeaaa... gue lulus, Nar lu juga lulus, eh Key juga ada disini!!" teriak Mayra yang berhasil masuk ke kerumunan itu.

"May ada Qanita gak?" teriak balik dari Kinara.

Mayra mencarinya dengan saksama, namun nihil Ia tak melihat nama Qanita berada disana.

"Eh tunggu!" seru Keyra menarik tangan Qanita.

"Lihat!" Tunjuk Keyra pada mading sekolah bagian atas.

Kinara menutup mulutnya dengan satu tangan karena kaget, "Nit! Lu masuk sepuluh besar kategori nilai paling tinggi!!" pekik Kinara spontan.

Qanita hanya menolehkan pandangannya menuju mading yang temannya tunjuk. Dan benar, bahwa Qanita masuk ke dalam sepuluh besar nilai tertinggi di SMA.

"Aaa.... selamat ya Nit!" teriak Mayra memeluk Qanita. Sang empu kaget sanya terdiam ketika Ia mendapat serangan mendadak seperti tadi.

Mereka saling memberi selamat satu sama lain atas kelulusannya setelah perjuangan tiga tahun lamanya di bangku SMA. Mereka berbagi tawa, cerita dan melukis seutas kenangan terakhir dimasa putih abu.

"Gak kerasa ya, kita udah mau dipisahkan aja oleh masa depan," lirih Keyra menunduk.

Mayra mengusap bahu Keyra, lalu menatap temannya yang berada didekatnya. "Gue yakin, kita bakal bisa ngelewatin semuanya. Kita bisa melanjutkan kisah yang lebih indah, hingga suatu saat nanti kita bisa kembali mengukir kisah diwaktu yang berbeda."

"Hiks.. sedih gue, lu bagus juga puitis, Ra. Jadi terhura gue, tapi bener juga dan tambahan dari gue jangan sampai kita saling melupakan satu sama lain," sahut Kinara dengan lirihan diselangi oleh isakan tangis pelan.

Qanita masih terdiam, Ia menatap temannya. Jika boleh jujur, Ia masih tak percaya bisa kembali mendapatkan pertemanan yang indah. Baginya rasanya seperti mimpi namun beginilah nyatanya, Ia dipertemukan dengan orang orang yang dikitim oleh Allah untuk dekat dengannya.

"Makasih, gue harap kita kembali dipertemukan oleh Allah dan menjadi teman seutuhnya hingga surga-Nya nanti," ucap Qanita membuka suara, namun perkataanya sangat berarti.

"Aamiin," ucap mereka serempak diakhiri terkekeh bersama.

"Makan kali ini adalah untuk kelulusan kita semua!!" serunya kompak.

***

"Selamat ya, Az! Happy graduation!" ucap Amran yang hadir di acara wisuda angkatan Azwar.

"Hehe... thank, Ran. Jangan lupa mampir terus ke cafe gue, jangan lupa ajak adek lu juga." balas Azwar diakhiri tertawa lebar.

Amran tertawa renyah mendengar penuturan temannya satu ini. "Tunggu aja nanti," timpal Amran dengan tersenyum.

"Happy graduation, Nak!" ucapan selamat itu diberikan pada Azwar dari kedua orang tua Mayra. Tapi tetap saja, Ia telah menganggap keduanya seperti keluarga kandung.

"Thank Yah, Bun!" balas Azwar dengan tersenyum.

Tak lama setelahnya datanglah kedua wanita remaja dengan penampilan simple namun sangat eksotis. Ikut bergabung kepada mereka diawali dengan tegur sapa hingga berujung canda tawa.

Trying To Stay [END]Where stories live. Discover now