Chapter 9

211 209 23
                                    

----------------------------------

Hallo readers, sebelum baca jangan lupa follow sama masukkin ke perpustakaan pribadi kalian ya :) mungkin disini agak tegang ya suasananya, tapi nanti akan terjawab kok. Ouh iya jangan lupa juga isi komentar ya, nanti Author tanggapi kok.

--------------------------------------

''Iya kenapa, Kak?" Jawab Qanita pada Amran.

"Nanti setelah kamu kemah, rencananya Azwar mau main kesini." Ujar Amran, namun respon Qanita tetap datar.

"Oh iya, Kak," jawab Qanita datar, jujur Qanita merindukannya, namun Ia kecewa terhadapnya.

"Iya, yaudah Kakak ke kamar dulu ya.'' Kata Amran memperingatkan.

"Iya Kak,'' jawabnya singkat.

Waktu terus berjalan, hingga hari telah berubah menjadi malam. Rifky menghampiri kamar Qanita.

"Assalamualaikum, Nit !" panggil Rifky mengetuk pintu kamar Qanita.

"Waalaikumsalam, Pah. Kenapa?" Tanya Qanita yang keluar dari kamarnya.

"Kita makan malam diluar, kasian yang lain udah nunggu." Ucap Rifky pada anaknya.

"Iya Pah, tunggu sebentar Nita siap siap dulu,'' ujar Qanita yang tersenyum tipis padanya

"Iya, Papah tunggu dibawah. Jangan lama ya," ucap Rifky yang tersenyum pada Qanita, lalu meninggalkannya.

Qanita pun kembali ke kamarnya, Ia memilih pakaian yang cocok. Setelah selesai Qanita pun segera menghampiri keluarganya yang telah menunggu.

"Wahh, anak Mamah cantik,'' ucap Alisha melihat Qanita menghampiri mereka.

Mereka pun berkumpul, dan memutuskan untuk memakai satu mobil saja. Ditengah perjalanan tak banyak perbincangan sedari tadi Qanita diam saja hanya mendengarkan obrolan keluarganya itu.

"Nit, gimana sekolah kamu? Besok kamu kemahkan, biar Papah yang antar ya." Ucap Rifky memancing pembicaraan dari Qanita.

"Baik, Pah. Iya besok Nita kemah, makasih Pah,''ucap Qanita dengan tersenyum tipis.

"Pah, tumben kita makan diluar ada apa?" Tanya Amran kepada Rifky yang fokus mengemudi.

"Gapapa, ya Papah pengen aja, udah lama juga kita gak dinner di luar." Ucap Rifky menjelaskan.

"Oh." ucap Amran ber-oh ria.

Mereka sampai di sebuah restaurant. Rifky pun memarkirkan mobilnya, mereka masuk di salah satu meja yang telah dipesan oleh Rifky.

"Yuk, itu mejanya." Ujar Rifky menunjukkan meja yang telah dipilih.

"Papah kapan pesan mejanya?" Tanya Alisha pada suaminya.

"Tadi, kebetulan katanya masakannya enak, mangkanya Papah mutusin buat ajak kalian kesini.'' Jawab Rifky tersenyum pada Alisha.

"Pak, ini pesanannya." Ucap seorang waiters memberikan sejumlah makanan yang telah dipesan dan ada satu kotak kado yang telah dihias berbagai pernik.

"Ouh iya, makasih mbak." Ujar Rifky tersenyum pada waiters itu.

Terlihat Alisha yang diam, ya Rifky memang memiliki paras yang terbilang tampan, hingga membuat Alisha cemburu.
Wkwkw

Rifky yang sadar akan itu, mengambil kotak kado itu. Lalu menyerahkannya pada Alisha.
"Nih, Mah semoga suka ya, makasih ya udah jadi pendamping hidup aku, jadi ibu dari anak anak kita. Maaf ya mungkin Papah ada salah sama Mamah, Papah sayang dan cinta sama Mamah. I love you Mah." Pernyataan Rifky kepada Alisha, lalu mecium tangan Alisha yang membuat semuanya terharu.

Trying To Stay [END]Where stories live. Discover now