Chapter 23

131 104 50
                                    

Mungkin memang berat, tapi aku harus kuat. Kadang marah, tapi disisi lain bangga karena diri ini masih mau bertahan sampai detik ini.

Trying To Stay
_Nblaasyfaa🍂

_________________

Begitu cepat hari berganti, sesuai dengan apa yang dikatakan Amran, hari ini mereka akan kembali mengulang dan mengutarakan apa yang terjadi walaupun itu bertentangan dengan apa yang ada dipikirannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Begitu cepat hari berganti, sesuai dengan apa yang dikatakan Amran, hari ini mereka akan kembali mengulang dan mengutarakan apa yang terjadi walaupun itu bertentangan dengan apa yang ada dipikirannya.

"Gimana udah siap?" Tanya Amran pada Qanita.

"Udah," jawab Qanita datar.

Mereka memutuskan pamit, beruntungnya ortu mereka menyetujui dengan syarat Amran harus menjaganya. Selama perjalanan hanya sebuah keheningan yang tercipta, tapi tidak sampai nyanyi mengheningkan cipta dimulai, ohh itu sangat tidak karena mengheningkan cipta pasti terjadi ketika upacara pagi dimulai dan sekarang bukan saatnya, oke back to topic. 

"Nit." Lirih Amran menghancurkan keheningan.

"Hm," balas Qanita yang masih sibuk dengan handphonenya.

"Gak jadi," timpal Amran cengengesan membuat respon Qanita menayapnya datar.

"Gaje," gumam Qanita namun masih dapat terdengar oleh Amran.

Ckiitttt.

Amran mengerem mobilnya secara mendadak membuat mereka berdua tersentak beruntung mereka memakai seatbelt sehingga mereka tidak terbentur kedepan.

"Nyetirnya hati hati," lontar Qanita pada Amran.

"Barusan ada kucing. Ketabrak gak ya?" Tanya Amran bingung.

"Coba chek," timpal Qanita datar.

"Yaudah gue chek dulu, lo diem jangan keluar kalau lo keluar gue jitak kepalanya," ucap Amran terkekeh lalu keluar mobil mengecek apa yang barusan terjadi.

"Lah kok gak ada? Apa cuman halusinasi gue doang?" Gumam Amran bingung dengan keadaannya bahwa Ia ternyata tidak menabrak apapun.

Apa ingatan itu kembali terulang? _batinnya mengatakan membuatnya kembali mengulang ingatan memorinya.

Amran pun kembali masuk kedalam mobilnya, lalu Qanita memberinya pertanyaan membuatnya terkejut.

"Ada kucingnya?" Tanya Qanita datar.

"Nggak, kayaknya gue salah liat tadi," balas Amran tersenyum simpul.

"Aneh," balas Qanita pelan.

****

Mereka kini telah sampai dirumah neneknya. Qanita memilih untuk jalan jalan di lingkungan sekitar sedangkan Amran memilih untuk istirahat sebentar.

"Nit." Panggil seseorang padanya ketika Ia sedang berjalan didekat taman yang sering menjadi tempat bermain dimasa kecilnya. Sebut saja dia namanya Rayhan

Trying To Stay [END]Where stories live. Discover now