Chapter 32

44 28 22
                                    

Bismillah....
Maaf jika banyak yg typo :>
____________

Banyak tanya, banyak teka teki, banyak kejutan. Itulah kehidupan, adakah kehidupan tanpa kejutan, tanya dan teka teki? Bagiku tidak, karena sebuah alur itu berjalan dengan selayaknya, tak dipungkiri tak terasa semuanya berjalan dengan cepat.

Trying To Stay
_Nblaasyfaa🍂

______________________

Pertandingan basket tengah diadakan, beberapa perwakilan sekolah turut hadir untuk mengikuti pertandingan tersebut. Sorak teriak dari penonton sangat ramai, perasaan yang campur aduk akibat point dihasilkan para pemain membuat mereka semakin tak sabar.

Sambil menunggu  timnya nain, Qanita memutuskan untuk ke kamar mandi karan ingin membasuh tangan dengan wajahnya. Di salah satu lorong ketika Ia berjalan, terdaat dua siswi yang berbincang hingga tak sengaja Ia mendengar percakapan itu.

"Sayang banget ya, kapten basket sekolah kita tiba tiba dikasih kabar udah gak ada," ucap salah satu wanita itu ke temannya.

"Iya, gue denger si katanya sebelum itu dia ke Jakarta dulu, gak ada ada keperluan apa, gak tau kabar selanjutnya gimana," balas temannya itu dengan serius.

Seolah tak mendengar percakapan mereka berdua, Qanita berjalan saja tak mengindahkan semua percakapannya, yang penting Ia fokus pada tujuannya itu kata batinnya.

***

"Liat saja, gue yakin kali ini pasti berhasil," ujarnya dengan tersenyum devil.

Plip....

Lampu diruangannya tiba-tiba mati, tapi di ruangan lain lampu itu menyala.

"Apa ha? Main kucing-kucingan segala, sini muncul aja aku udah siap buat nampol kamu pakai wajan, pengecut banget malah sembunyi," gerutunya dengan sorot mata yang tajam.

Tiba-tiba salah satu perwakilan mereka muncul di belakangnya,dengan keadaan tidak sempurna.

"Woi!" Seru salah satu makhluk itu dengan menepuk bahu dirinya.

"Enak aja nyalahin kita! Orang Salah kamu sendiri udah lama gak ganti lampu! Emang kamu pikir lampu itu akan selamanya? Nggak ya Bun  sini aku karungin kamunya biar gak malu," ucap mahluk itu panjang lebar membuatnya sangat terkejut, lalu makhluk itu mengambil alih wajan lalu menjatuhkannya.

"Sialan....! Setan gak tau akhlaq!!" Serunya dengan marah.

"Dih! Ngatain setan gak tau akhlaq, lah disitu manusia gak punya akhlaq." Gerutunya lalu menghilang.

***

Pertandingan basket telah selesai, tim basket yang masuk final ialah tim SMA Antrika dengan SMA Bakti Kencana, sesuai dengan kesepakatan bahwa semi final akan dilaksanakan satu minggu selanjutnya, karena jika di selesaikan hari sekarang tidak akan terburu karena hari telah sore.

"Ta!!" Panggil seseorang ketika acara telah selesai.

"Siapa, Nit?" tanya Keyra yang verada disampingnya.

Orang yang memanggilnya tiba-tiba menarik tangannya, seolah Ia ingin membicarakan sesuatu yang penting.

"Eh..." sahut Mayra heran ketika Qanita ditarik begitu saja.

"Pinjem bentar, ntar dibalikin.." teriaknya lalu menyeret Qanita begitu saja.

Akhirnya mereka berada di pojok taman sekolah yang sepi, karena orang orang tengah fokus pada pemberesan barang di lapangan jadi di tempat lain tak terlalu ramai.

Trying To Stay [END]Where stories live. Discover now