Chapter 14

237 208 41
                                    

Bismillah...

Jika itu yang kamu pikirkan dan kamu mau, maka aku akan menerimanya. Sebesar apapun rencanamu, aku tak akan membencimu, hanya saja aku tak bisa menjadi diriku yang dulu. Terimakasih telah ada dikehidupan ku dan membuat ku tau bagaimana karakter aslimu.

'Trying To Stay'

Kini Amran dan Qanita dalam perjalanan pulang menuju rumah mereka. Hanya keheningan yang menyeli  muti diantara mereka, mereka saling bungkam. Entah harus dari mana untuk memulai pembicaraan, hingga tak terasa mereka telah sampai di tempat tujuan, rumah mereka.

Qanita memilih turun lebih dulu kemudian pergi begitu saja memasuki rumahnya. Amran hanya menatapnya kemudian memakirkan mobilnya di halaman rumah mereka.

"Assalamu'alaikum!" Seru Amran ketika masuk rumah menyusul Qanita.

"Wa'alaikumsalam, kalian udah pulang? Azwarnya mana?" Tanya Alisha yang keluar dari dapur.

"Masih dijalan Mah. Papah mana?" Tanya Amran pada Alisha.

"Papah pergi ke kantor katanya ada meeting dadakan," ucap Alisha tersenyum pada mereka.

"Mah, Nita ke kamar dulu ya." Ucap Qanita, lalu pergi menuju kamarnya.

"Dia kenapa Ran? Kok mukanya pucat gitu. Mamah samperin aja ya, takutnya kenapa napa." Ucap Alisha khawatir dengan Qanita.

"Gapapa Mah, mungkin kecapean aja," alibi Amran, bohong jika Amran tak khawatir pada Qanita, tapi Ia paham karna Qanita membutuhkan waktu untuk sendiri.

***

Terlihat mereka tengah berbincang disebuah rumah, mereka tengah membicarakan adanya orang baru yang akan diperkenalkan oleh ketuanya.

"Jadi perkenalkan ini sepupu gue, dia satu sekolah dengan target gue, lo perkenalkan diri sendiri Fand." Ucapnya kepada sepupunya.

"Emm hai! Gue sepupu dari Sandra, nama gue Fandra, semoga bisa jadi teman yang baik." Ucap Fandra memperkenalkan diri dihadapan mereka.

"Eh Fand lo beneran satu sekolah sama yang kemaren? Nita ya klo gak salah namanya." Tanya salah satu diantara mereka.

"Iya," jawab Fandra singkat.

"Jadi dia mau lo manfaatin? Kok dia mau si Sand?" Tanya diantara mereka dengan berbisik ke Sandra.

"Iya, gimana cocok kan? Pinter kan gue, berhubung kita harus balik ke Bandung, jadi gue niatnya dia yang bakal mata matain Nita. Masalah dia mau enggaknya itu masalah gue sama Fandra doang yang tau," jawab Sandra pada orang yang berbisik padanya.

Note : Sandra adalah teman kecil Qanita, ya dia adalah ketua dari geng yang menjebak Qanita. Klo ada yg nanya kenapa kok temen kek gtu? Ya itu adalah taktik Sandra, dia mengkhianati Qanita, dan Ia juga membenci Qanita.

"Iya lo pinter Sand, tapi gak akan ada yang curigakan? Lo harus lebih waspada lagi Sand," pernyataan orang disampingnya itu hanya di balas anggukan.

Tak lama setelah Fandra memperkenalkan diri, orang yang ditugaskan menangkap Qanita kini datang tanpa hasil.

"Mana Qanitanya!" pekik Sandra membentak.

"Kita gak bisa bawa dia karna tadi dia ditolongin dua laki laki." Jawab salah satu laki laki yang tadi disuruh untuk menangkap Qanita.

"Ahh! Gue mau main main juga." Ucap Sandra kemudian menggebrak meja didepannya.

"Sand, gue punya rencana baru!" Ujar salah satu dari mereka.

"Apa?" Tanya Sandra singkat

"Jadi gini...... " ucapnya

Trying To Stay [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora