Chapter 35

26 20 3
                                    

Semuanya penuh kejutan. Akan ada saatnya semua keinginanmu itu tak sesuai dengan kenyataan, karena Allah tau apa yang terbaik untukmu saat ini dan saat nanti.

'Trying To Stay'

"Awas! Hati hati Lan!" Seru Keyra menggenggam jeket Arlan.

"Tenang, gue dah jago." balas Arlan membuat Keyra melotot. 'Apa apaan jago? Maen motor juga gak sering!' umpat Keyra dihatinya.

"Masih lama gak? Gantian aja biar gue yang nyetir," ucap Keyra dengan memukul bahu Arlan.

"Nggak, orang bentar lagi juga," tolak Arlan kepada kakaknya itu.

Keyra menelan salivanya kasar, bisa bisanya adiknya dengan santai mengemudi versi dikejar setan.

Sekitar 5 menit, mereka telah sampai di tempat yang dimaksud oleh Arlan. Benar apa katanya, tempat ini sunyi sangat pas untuk orang yang mau menenangkan diri.

 Benar apa katanya, tempat ini sunyi sangat pas untuk orang yang mau menenangkan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wih, bagus juga pilihan lo Lan," puji Keyra pada adiknya.

Menurutnya tempat ini sangat cocok, memang tidak mewah. Tapi yang terpenting adalah sederhana tapi berarti, bagaimana tidak? Lokasi ini bisa dibilang sederhana, namun kita bisa memandang langsung bangunan tinggi dikota, layaknya bangunan pencakar langit kalau kata orang sekarang.

Disini juga suasananya berbeda, disaat tengah kota penuh dengan kebisingan, asap asap kendaraan mengumpul, namun disini suasana tenang dengan pemandangan gedung tinggi, tak ada asap yang mengepul, hanya saja bisa melihat polusi polusi kota yang dihasilkan dari berbagai ospek.

"Iyalah, siapa lagi? Gue gitu yang cakep, baik dan ramah," bangga Arlan pada dirinya sendiri.

Keyra memutar bola matanya malas. "Nyesel gue muji lo," ucapnya malas, sedangkan sang lawan terkekeh melihat ekspresi kakaknya.

***

"Jadi?" tanya Qanita ketika mereka berada dibawah pohon tak jauh dari tempat evakuasi.

Mereka saling lirik, meminta untuk menjelaskan namun tak ada yang bersuara.

"Kita emang lagi ngeramen tadi, trus tiba tiba ada suara gemuruh. Daripada kita nunggu ditenda, akhirnya kita nyari sungai tuh buat nangkep ikan," jelas Amran diangguki yang lain.

"Trus?" tanya Qanita lagi.

"Nah baiknya kita ke sungai jadi gak tau ada longsor, ceritanya mau pada bikin ikan bakar. Eh.. taunya kita kagak dapet ikan samsek padahal dah berjam jam, pas kita balik taunya tu tanah dah kek kuburan," jelas Afzal melanjutkan keterangan Amran. Namun, Afzal ditabok oleh Maulana.

"Kagak ada yang kek kuburan bambang!" Protes Maulana dengan kesal.

"Berisik lu pada. Biar gue lanjutin aja, ya setelah itu kita nyari tenda kita yang tertimbun juga, setelah ketemu kita koar koar tuh kek kucing gali tanah buat pupnya," lanjut Bagas yang sama saja berujung dengan kegaringan semata.

Trying To Stay [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang