20. Bicara Empat Mata

19.3K 1.9K 35
                                    

Happy reading all, jangan lupa vote dan comment nya. Thank you...

Instagram : @ellechelle_


***


Hampir dua minggu setelah acara will you marry me nya Melvin yang epic itu, Mentari masih diam, belum memberi jawaban sama sekali. Cincin yang sempat kebalik itu masih berdiam diri di atas nakas samping tempat tidurnya, sembunyi di belakang tempat tidur, takut-takut kalau Kai melihat dan jadi Kepo sendiri dengan benda tersebut.

Lalu apa yang dilakukan Melvin selama dua minggu belakangan ketika Mentari belum memberikan jawaban? Being really Melvin. Seperti biasa, dia akan berkeliaran di antara Kai dan Disha sesering mungkin, main di rumahnya, ikut makan malam bersama. Pokoknya sebisa mungkin membuat Kai ketergantungan padanya.

Mentari sempat menimbang-nimbang tentu saja. Safira dan Anggun belum tahu apa-apa. Mereka janji hangout bersama kapan-kapan, hanya saja Mentari tidak yakin harus membicarakan hal ini atau tidak. Rasanya memberitahukan mereka bukan keputusan yang bijaksana.

Sejak dulu Mentari memang bukan orang yang mudah terbuka tentang dirinya. Ditambah lagi sejak kepergian Adrian waktu itu, Mentari malah tambah menutup diri. Dia menghilang meninggalkan Ibukota, kembali ke kampung halaman dan jadi gunjingan orang-orang sebelum akhirnya memutuskan untuk pindah lagi ke Ibukota setelah melahirkan.

Bahkan Safira dan Anggun saja shock ketika mereka bertemu Mentari di salah satu pusat perbelanjaan sambil menggendong seorang anak kecil, siapa lagi kalau bukan Kai. Mau tidak mau, kedua sahabatnya itu memaksa Mentari untuk bercerita, yang berujung dengan tangisan haru mereka.

Mentari menyandarkan punggungnya, mendongak keatas menatap langit-langit kantornya yang putih. Melvin bilang kalau hari ini dia yang akan menjemput Kai dan Disha di sekolah karena sudah berjanji mentraktir mereka cake. Terserah apa yang mau Melvin lakukan, semakin kesini kecemasan Mentari karena kedekatan Melvin dan putranya semakin berkurang karena toh Kai terlihat nyaman-nyaman saja bersama Melvin.

Tiga puluh dua tahun, tahun ini usianya tiga puluh dua tahun dan Mentari masih membayangkan akan seperti apa kehidupannya. Sepuluh tahun terakhir dia sudah berjuang begitu keras, menerjang badai dengan begitu hebatnya. Tidak ada yang Mentari pikirkan dalam hidupnya selain Kai Senna. Kebahagian Kai adalah nomor satu untuknya, sampai-sampai dia juga lupa kalau dia sendiri harus bahagia.

Tiba-tiba ada Melvin, masuk begitu saja dengan tidak tahu diri dalam kehidupannya. Melvin menawarkan sesuatu yang tidak pernah Mentari tuliskan dalam jurnal rencana hidupnya, yaitu pernikahan. Bagi seorang wanita yang sering kali di cap tidak bermoral sepertinya, memiliki seorang pasangan hidup yang mampu menerima semua masa lalunya adalah bonus untuk manusia penuh dosa sepertinya.

Disaat-saat seperti ini, Mentari merindukan Jagad. Biasanya Jagad selalu bisa memberikan solusi untuk permasalahan yang tidak bisa dia pecahkan sendiri. Sayang kakaknya itu sedang tidak mungkin ditemui. Jagad sedang bertugas membela Negara sampai dua bulan kedepan, jadi Mentari harus sabar-sabar kalau mau meminta nasehat dari Jagad.

Ponsel Mentari berbunyi, sebuah panggilan video dari Melvin masuk. Mentari sedikit mengerutkan keningnya, tidak biasanya Melvin melakukan video call seperti ini. Ketika dia menggeser tombol hijau, wajah Kai dan Disha yang pertama menyapanya.

"Mama!!!"

"Tante!!!" Seru mereka bersamaan.

"Kita mau beliin kue buat mama. Mama sukanya apa ya?" Kai menggeser ponsel Melvin dan memperlihatkan deretan kue yang terpajang di etalase.

Mentari Dipersimpangan Hati (Completed)Where stories live. Discover now