The Great Vampire General is a Girl

Bab 106 -

Walaupun Pangeran Yuri telah keluar dari ruang bawah tanah. Dia tetap ditempatkan di kamar yang terasing dengan kaki diikat rantai perak. Ivanka tidak mengizinkan rasa kasihannya mempengaruhi logikanya. Walaupun dia sedih melihat adiknya diperlakukan sebagai kriminal — dia tidak boleh mengambil resiko.

Hari ini, seorang perempuan tua diantarkan ke kamar baru Yuri untuk dikorbankan. Ivanka mengecek sisa makanannya dan memastikan kalau kali ini Yuri minum darah dengan cara yang lebih beradab. Walaupun perempuan tua itu kehilangan nyawanya, tubuhnya masih utuh. Darahnya tidak tersisa, namun tidak ada leher atau tulang yang patah. Itu pertanda baik, artinya Yuri sudah hampir bisa dinyatakan sembuh.

Valerie mendengar dari Ivanka, kalau ayahnya Raja Dimitri, membuat taruhan dengan putrinya. Jika dia bisa menyembuhkan Yuri dengan kemampuannya sendiri, maka raja Dimitri akan membebaskannya dari segala tuduhan. Artinya, raja akan mengabaikan fakta kalau Yuri pernah bergabung dengan para pemberontak dan bersedia menerimanya sebagai pangeran mahkota.

Itu informasi baru, namun tidak terlalu berguna bagi Florentia. Ada beberapa dugaan kenapa raja Dimitri membuat taruhan itu. Pertama, dia mungkin sebenarnya masih menyayangi putranya dan tidak ingin dia dipenjara. Namun sebagai raja dia harus tegas sehingga dia tidak bisa terang-terangan menghukumnya. Ivanka bilang dia mendapatkan jurnal medis Avalon itu dengan koneksinya. Tapi mungkin raja Dimitri telah membantunya.

Jurnal rahasia itu tidak mungkin semudah itu didapatkan putri Ivanka yang tidak punya kaitan langsung dengan militer Avalon.

Kedua, raja Dimitri mungkin sedang mengetes kemampuan Ivanka. Dia mungkin tidak ingin menjadikan Yuri sebagai putra mahkota lagi. Secara hukum, dia adalah pengkhianat negara dan para Avalon pasti menentang penunjukannya sebagai putra mahkota. Ivanka, bisa saja menjadi calon pemimpin Avalon berikutnya. Namun raja Dimitri harus  menguji kemampuannya.

Dari informasi yang dia kumpulan, Ivanka adalah putri yang sempurna. Dia sama sekali tidak pernah menyentuh senjata dan hidup sebagai putri bangsawan pada umumnya. Dia tidak pernah terlibat dengan politik sebelumnya. Dia juga tidak pernah menentang Florentia atau manusia terang-terangan. Bisa dibilang dia menjalani hidup sebagai vampir Avalon pada umumnya.

Logikanya, walaupun raja Dimitri hanya memiliki satu penerus biologis yang tersisa yaitu Ivanka, dia bisa saja mempertimbangkan menyerahkan tahtanya kepada vampir lain. Ivanka mungkin memiliki sesuatu yang tidak diketahui orang di luar lingkar keluarganya.

Karena seperti yang diceritakan oleh Alexander Gregovich, raja Dimitri adalah vampir yang sangat kuat. Dia mungkin juga memiliki DNA iblis seperti Raphael. Pewaris tahta berikutnya seharusnya juga memiliki kharisma dan kekuatan yang setara dengannya.

Yuri dan Ivanka sama-sama masih muda. Mereka masih bisa melatih diri mereka karena bangsa vampir bisa mencapai usia lebih dari dua ratus tahun. Valerie dulu juga sama, dia tidak pernah terpikir untuk terjun ke militer dan menjalani hidup layaknya gadis bangsawan kelas atas yang suka berpesta. Bukan tidak mungkin, putri yang lemah seperti Ivanka suatu saat nanti akan memegang pedang dan berjuang di garis depan.

"Lady Celia, apakah ada yang bisa saya bantu?" Butler istana, menyapanya, ketika Valerie baru berniat menuju bagian istana lain yang tidak pernah dia singgahi. Dia adalah tamu pribadi dari putri Ivanka. Istana di Jalad-hur sebenarnya juga bukan istana utama dengan segudang rahasia penting kerajaan.

Tapi tetap saja, istana Avalon di Jalad-hur telah ditinggali oleh belasan generasi vampir berdarah murni paling berkuasa di dunia vampir. Valerie berharap bisa menemukan informasi baru. Tentunya, dia yakin saat ini pun ada pelayan atau ksatria penjaga istana yang sebenarnya adalah mata-mata dari Florentia. Tapi, mereka tidak pernah bisa mendekati lingkaran dalam keluarga kerajaan. Mereka hanya bisa berkeliling dan menguping peristiwa-peristiwa menarik di Jalad-hur.