Bab 13 - The Story' about the Sword

2.3K 600 36
                                    

"Seperti yang tadi kubilang, ini adalah pedang terkutuk. Namanya terukir pada setiap gagangnya. Apakah kau bisa membacanya?"

"Eh? Aku tidak terlalu pandai membaca huruf latin kuno. Maksudku, Normalnya itu sudah tidak pernah diajarkan di sekolah manapun," aku menggeleng.

"Tapi kau bisa melihatnya?" Raphael bertanya. Aku mengangguk setengah ragu.

"Itu artinya kau memang adalah pemilik dari pedang ini, di mana kau mendapatkannya?"

"Itu—aku mengambilnya dari sebuah altar yang ada di ruang bawah tanah Rasputin kemarin, sir," kataku.

"Jadi, apa maksudnya dengan pedang terkutuk?" Lanjutku.

"Ini dimiliki oleh para kesatria kegelapan,"

"Kau tentu tahu kisah mereka kan?" Raphael bertanya lagi.

Ya, tentu aku tahu. Semua vampir mengenal legenda itu. Pada jaman dahulu kala, vampir belum ada di dunia. Leluhur kami adalah manusia.

Lalu bumi diserang oleh seekor monster raksasa penyembur api yang tidak bisa dikalahkan. Para manusia telah melakukan segala cara namun walaupun sudah bersatu, mereka tidak pernah bisa mengalahkannya.

Demi memperoleh kembali kedamaian, para kesatria terkuat berkumpul dan membuat kontrak dengan iblis. Mereka bersedia menukar jiwa dan kemanusiaan mereka dengan kekuatan besar. Raja iblis setuju dan memberikan mereka senjata-senjata yang diambil dari neraka.

Para kesatria itu mendapatkan kekuatan yang luar biasa dan mereka akhirnya bisa mengalahkan monster itu. Tapi ternyata monster itu adalah suruhan dari raja Iblis. Para kesatria tertipu namun mereka terlanjur terjebak kontrak abadi dengan sang iblis.

Mereka, keluarga dan keturunannya akan mendapatkan kekuatan dan berumur panjang. Namun mereka harus meminum darah manusia. Itu adalah sejarah kenapa kami menjadi vampir.

Aku pun memegang kembali pedangku, dan meraba ukirannya.

"Kau bisa coba menyalinnya di kertas, aku akan membacakan namanya untukmu. Ukiran itu hanya akan terlihat oleh pemilik sejati dari pedang itu. Aku sedikit terkejut mengetahui kalau sudah ratusan tahun berlalu dan pedang itu tidak berada di rumah bangsawan manapun. Apa keluarga Dubois tidak pernah memiliki pedang seperti ini? Biasanya senjata terkutuk diwariskan secara turun temurun seperti keluarga Chastain yang mewariskan Demetria kepadaku," Raphael menujukkan pedangnya kepadaku.

"Apa aku boleh menyentuhnya?" Aku sedikit penasaran.

"Biasanya kalau bukan pemilik sejati, kau tidak akan bisa sekedar menyentuhnya tanpa terbakar,"

"Eh? Terbakar?"

"Ya, biasanya sebelum menemukan pemilik sejati, kami menyimpannya di altar. Setiap anak yang sudah dewasa di keluargaku dulu bergantian menyentuhnya. Dan Demetria memilihku, sejak saat itu aku tidak bisa jauh darinya," Raphael berkisah seakan-akan Demetria adalah orang yang nyata. Padahal dia adalah sebuah pedang.

Demetria, adalah pedang yang menurutku cantik. Warna gagangnya cokelat. Dia mengambil nama dari Dewi Demeter, yang di mitologi diceritakan sebagai Dewi kesuburan dan pertanian. Itu sedikit tidak cocok dengan fisik Raphael yang tangguh dan maskulin. Kekuatan apa yang dimiliki oleh pedang itu?

Aku mencoba menyentuh gagangnya, dan rasa terbakar mendera telapak tanganku. Aku segera melepasnya dan mengusap pedih kulitku yang memerah. Raphael tidak bercanda. Pedang itu jelas bukan ditempa para pandai besi biasa.

"Aku bisa menebak, kau bisa mengalahkan para kesatria Avalon kemarin sendirian karena—"

"Kyle membantuku!" Aku meralat.

The Great Vampire General is a GirlWhere stories live. Discover now