-9-

70 47 10
                                    

Laut lepas itu menghampar luas. Seperti sebuah permadani berwarna biru dengan runtaian warna putih di setiap tepiannya. Galé kini duduk di perapian rumah tua yang dihuni oleh dua orang wanita yang mewarisi nama Oberon.

Beruntung gigitan cheetah itu tidak terlalu dalam sehingga Galé hanya perlu diberikan sesuatu untuk menahan rasa sakit yang akan muncul tatkala Galé menggerakkan tangannya.

Kedatangan Galé ke kediaman Oberon tidak pernah diperkirakan oleh Liar yang saat ini tengah mencari beberapa bahan makanan untuk disajikan pada tamu yang sudah lama tidak pernah Liar jamu.

Haru menunduk di hadapan Galé, ia berusaha melilit luka yang ada di telapak tangan Galé. "Tahan sebentar, ini akan sedikit menimbulkan nyeri."

Galé tak menjawab anjuran yang diucapkan Haru. Haru menempelkan beberapa dedaunan dengan sebuah ramuan penyembuh yang ia rapal sendiri tercampur di dalamnya. Haru meremasnya seperti kertas yang sudah tidak digunakan lagi.

"Apa yang ada di tanganmu itu?" tanya Galé menatap genggaman Haru dengan curiga.

"Ini ramuan untuk lukamu, tenang saja aku sudah sering membuatnya," jawab Haru meyakinkan Galé.

"Bagaimana aku bisa mempercayai ucapanmu itu?" ujar Galé tak bisa berhenti curiga.

"Percaya saja padaku. Lagipula jika hanya beberapa helai daun yang kuremas dengan tumbuhan herbal yang kutanam sendiri. Aku bisa menjamin keamanannya untukmu," ucap Haru setengah kesal.

"Kenapa kau jadi kesal padaku?" sahut Galé.

"Aku tidak kesal padamu. Hanya saja kau terlalu mencurigai segala sesuatu yang ada di hadapanmu, diam saja dan biarkan aku mengobati lukamu itu."

Mendengar Haru yang kini mulai terdengar lebih cerewet dari biasanya, Galé tidak ingin memicu kekesalannya lagi.

"Ulurkan tanganmu," titah Haru. Galé pada awalnya ragu-ragu untuk mengulurkan tangannya, namun tatapan Haru yang semakin menyipit membuat Galé tunduk.

Galé mengulurkan telapak tangannya yang sempat terkena taring Gucci yang kini bersembunyi di kandangnya yang berada di loteng rumah Haru.

"Maafkan aku, Gucci tidak pernah bertingkah seperti ini sebelumnya pada siapapun."

Sembari menutupi luka Galé dengan ramuan yang ia buat, Haru masih mencoba meminta maaf pada Galé atas tindakan Gucci.

"Sudahlah aku juga tidak terluka parah karena itu, anggap saja itu salam perkenalanku pada kucingmu," ucap Galé.

"Gucci bukan kucing, dia seekor cheetah." Haru tidak suka ketika mendengar orang yang salah mendefinisikan eksistensi Gucci.

"Cheetah adalah wujud evolusi dari seekor kucing. Secara garis besar dia adalah kucing namun dengan ukuran tubuh yang lebih besar," timpal Galé seolah tidak ingin kalah berdebat dengan Haru.

"Kucing dan cheetah adalah dua jenis hewan yang berbeda. Lagipula kucing tidak akan bisa melukaimu seperti ini, apa kau tidak belajar tentang ilmu hewan?" jawab Haru kini menatap Galé yang agak meringis ketika luka di telapak tangannya kini sudah diikat oleh sehelai selendang.

"Sudahlah, aku datang kesini bukan ingin memperdebatkan masalah kucing denganmu. Apakah ibumu belum kembali?" tanya Galé.

Haru bangkit dari posisinya, ia mengambil kursi yang ada di dekat meja makannya. "Memangnya ada perlu apa kau dengan ibuku?"

Galé melihat selendang yang menutupi lukanya. "Apa aku harus menjawab semua pertanyaanmu?"

"Tentu saja, aku ingin mendengar jawabanmu saat ini juga." Haru balas memandang tatapan Galé yang berusaha mengintimidasinya.

The Tale Of GaléWhere stories live. Discover now