-Prolog-

430 179 113
                                    

Bukankah mati lebih mudah daripada hidup dalam siklus yang terus berulang? Mengulang hal yang sama dalam kurun waktu yang tidak lagi dapat ditolerir oleh akal dan pikiran yang sudah muak dan jenuh bukanlah hidup yang diinginkan oleh Abigail atau biasa dipanggil Galé. Hidupnya kini sudah tidak lagi menyenangkan seperti saat dirinya menjadi seorang walikota ternama di sebuah kota yang juga tak kalah tenarnya, Ludacris.

Ludacris adalah sebuah kota yang tertinggal sebelum Abigail datang dan memimpin selama hampir tigapuluh tahun lamanya. Abigail adalah seorang yang dilahirkan untuk menjadi seorang pemimpin, meski dalam perjalanannya sebagai walikota yang cukup lama ia lebih sering disebut 'Si Diktator Abigail' oleh sebagian orang yang merasakan betapa bengis dan tak kenal ampunnya Abigail.

Abigail tiba di tahun terakhirnya menjabat sebagai walikota. Usianya tahun depan sudah bulat menjadi pria enampuluh sembilan tahun. Usia yang cukup tua untuk seorang pensiunan walikota. Semua kemudahan yang ia punya selama menjadi walikota, seluruh kemajuan yang ia berikan untuk kota membuatnya yakin jika ia tiba di masa pensiunnya, orang-orang akan menaruh hormat padanya.

Abigail sudah tidak sekuat seperti saat ia pertama kali membangun Ludacris. Orang-orang yang tidak menyukainya kini mulai berani menunjukkannya lewat demo-demo dan aksi vandalisme di setiap sudut bangunan walikota. Mereka menulis sebuah kata-kata yang selama ini sering menjadi bahan olokan untuk Abigail.

"DASAR LELAKI TUA TIDAK BERGUNA!"

"MELAJANG HINGGA MATI?"

"SEMOGA TUHAN MENENDANGMU KE NERAKA PALING DALAM, BAPAK WALIKOTA!"

Itu hanyalah sebagian dari banyaknya olokan dan cacian yang ditujukan pada Abigail yang kini tak lagi punya tenaga untuk meladeni. Abigail sudah berada di ujung kehidupannya, menanti waktu merenggut waktunya yang tak lagi banyak.

Abigail mungkin adalah walikota yang baik, namun ia bukanlah manusia yang baik. Abigail tak terima pengabdiannya sebagai seorang pelayan masyarakat kini tidak mendapat balasan apapun dari Tuhan. Ia hanyalah satu dari manusia yang menua dan menunggu tanah menyerapnya kembali ke dalam inti bumi.

*** 

The Tale Of GaléTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon