Virtualzone - Chapter 41

332 36 14
                                    

Hai, akhirnya bisa update. 

Seperti biasa, tinggalkan jejak sebelum atau setelah membaca. 

Enjoy 💜

Langit Jakarta siang ini begitu cerah, ditandai dengan adanya awan cirrus yang berbentuk seperti bulu-bulu burung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit Jakarta siang ini begitu cerah, ditandai dengan adanya awan cirrus yang berbentuk seperti bulu-bulu burung. Jalanan tidak terlalu lenggang, maupun padat. Beberapa kendaraan berlalu-lalang untuk mengantar pemiliknya melakukan aktivitas. Begitupun dengan dua sejoli yang sedang melakukan carpool karaoke sejak mereka meninggalkan tempat sebelumnya. Lagu 'Photograph' milik Ed Sheeran mengalun menemani perjalanan kali ini, sesekali mereka ikut bernyanyi.

"Kalo nggak gue ajak ke pantai, lo mau ke mana?"

"Korea," jawabnya enteng. Dia masih menikmati es krimnya.

"Ke Korea pake mobil berapa hari, ya?"

"Yang ada berapa bulan sama berapa tahun, bukan hari," sahut Rayya. Refleks tangannya menepuk lengan laki-laki yang mengemudi di sampingnya cukup keras dan membuatnya mengaduh. "Lagian kayak tau aja kalo pake jalur darat."

"Tinggal pake maps," kekehnya, "atau lo tunggu gue jadi Pilot dulu. Nanti gue ajak terbang ke Korea. Entar gue bikin announcement kalo salah satu penumpang penerbangan kali ini adalah pacar gue. Satu pesawat pasti iri sama lo."

Rayya menoleh, tetapi Bara masih menatap lurus menghiraukan pandangan gadis di sebelahnya. "Rayya, lo mau pacaran sama Bara?" tanyanya pada diri sendiri.

"Kok gitu? Emang lo nggak suka dan nggak mau jadi pacar gue?" Bara menoleh beberapa detik dan kembali fokus pada apa yang ada di depannya.

"Enggak, tuh," jawab Rayya sambil menggeleng yakin.

Laki-laki di sampingnya menghela napas. Bisa dilihat jika bahunya sedikit turun, dia menyandarkan punggungnya pada kursi kemudi, kemudian berdecak. "Bisa-bisanya lo menyia-nyiakan kesempatan yang diinginkan banyak cewek." Ucapannya diiringi raut wajah kecewa dan gelengan kepala. "Kesempatan itu nggak dateng dua kali, lho. Ya ... walaupun setiap orang berhak dapet kesempatan kedua, tapi nggak semua orang ngasih kesempatan kedua," jelasnya.

"Apaan sih, lo." Rayya menggeleng kecil mendengar ucapan Bara yang cukup narsis. "Bukannya lo selingkuhan gue?" tanyanya sambil terkekeh. Rayya mengintip reaksi Bara melalui ujung matanya.

Laki-laki itu tidak bisa menahan suara tawanya yang kini pecah. "Itu, kan, sekarang. Beberapa tahun lagi nggak ada yang tau." Dialog itu berakhir begitu saja, sekarang hanya terdengar lagu Sekali Ini Saja milik Glenn Fredly yang mengalun di antara mereka. Bara bersenandung pelan mengikuti setiap lirik terdengar.

Pertemuan tidak terduga keduanya di rumah Bara yang tidak lain adalah kakak dari salah satu sahabatnya menimbulkan banyak tanya di kepala gadis yang kini juga sibuk dengan isi kepalanya. Luasnya bumi ternyata membawa mereka kembali bertemu pada sesuatu yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Bukan kejutan namanya jika tidak mengejutkan.

Virtualzone [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang