21. Teman Lama

3K 457 27
                                    

19:30

Menepati janjinya beberapa hari yang lalu, malam ini Jordan mengajak Edward untuk memilih sendiri benda yang Anak itu inginkan.

Untuk urusan memilih seperti biasanya, Jordan akan menyerahkan hal itu kepada Yuna atau Edward jika Anak itu ingin, dan dirinya hanya akan bertugas untuk membayar.

Lagi pula untuk apa dirinya bekerja keras jika bukan demi kebahagiaan keluarga kecilnya.

"Kalian tunggu di sini aja, biar Ayah bayar dulu. Kayaknya harus antre bentar." Ucap Jordan lalu meninggalkan kedua orang itu.

Sembari menunggu, Yuna menggenggam tangan kanan Edward dan mengajaknya untuk berjalan ke luar dari toko.

"Kamu mau makan malam apa?" Tanya Yuna setelah mereka sampai di pinggiran kaca di mana mereka bisa melihat lantai dasar dari bangunan ini.

"Aku ikut Bunda aja." Jawab Edward.

"Biasanya juga apa yang Bunda masak atau beli pasti aku makan." Lanjut Edward sedikit tersenyum, membuat semakin memperlihatkan pipinya yang cabi.

Benar, Edward ini sebenarnya tidak terlalu pemilih dalam hal makanan, namun berbeda jika sedang tidak bersama dengan Bundanya.

"Edward, bukan?"

Yuna seketika menoleh begitu mendengar nama putranya dipanggil dari arah belakangnya.

Edward pun yang awalnya melihat ke lantai bawah langsung menoleh ke arah punggungnya, melihat siapa yang sudah memanggilnya.

"Iya bener Edward ternyata." Itu suara dari Raynar, teman Jaena di sekolah atau bisa dikatakan menjadi temannya juga sekarang.

"Kalian di sini juga." Balas Edward ketika ketiga orang di depannya itu sudah mendekat.

"Tante." Sapa Jaena lalu mencium tangan kanan Yuna selayaknya orangtuanya sendiri.

"Jae." Balas Yuna sambil mengelus puncak kepala Jaena lembut.

Hal yang dilakukan oleh Jaena pun diikuti oleh Raynar dan Jendra setelahnya.

"Ini Bundaku." Ucap Edward memperkenalkan Yuna.

Sebenarnya Raynar dan Jendra sudah bisa menebaknya ketika Jaena memanggilnya Yuna dengan sebutan Tante tadi, tapi keduanya tetap dibuat terkejut karena wajah Yuna yang masih terlihat muda untuk wanita yang memiliki Anak sebesar Edward. Jika Edward mengatakan Yuna adalah Kakaknya pasti masih masuk akal.

Namun Edward adalah Anak tunggal, dan keduanya tahu itu.

"Kalian temennya Chandra di sekolah ya?" Tanya Yuna sambil tersenyum ramah, manis sekali.

"Namanya bisa dipanggil Edward sama Chandra, dikeluarga gue dipanggil Chandra, kayak gue biasanya kan manggilnya Chandra. Kalau dikeluarga Om Jordan dipanggilnya Edward. Maklumlah kan dia primadona keluarga besar." Jelas Jaena kepada Raynar dan Jendra.

Jaena tidak melebih-lebihkan, ini sudah bukan rahasia lagi jika kelahiran Edward adalah hal yang begitu ditunggu belasan tahun yang lalu.

Jendra dan Raynar mengangguk paham. Mereka memang belum terlalu mengenal Edward lebih dalam, tapi sepertinya Edward ini memang cukup spesial dari Anak pada umumnya, bahkan Raynar saja sering dibuat pusing oleh tingkah dari Edward.

"Loh, Jaena." Panggil Jordan setelah menyelesaikan pembayaran untuk barang yang diinginkan Edward.

Tadi dirinya kira ada apa saat melihat putra dan Istrinya sedang bersama orang lain, dan ternyata saat didekati itu adalah Jaena bersama kawannya.

TarachandraWhere stories live. Discover now