62 - Bahagia (END)

4.8K 192 6
                                    

"Alvaro, Yona. Terima kasih kalian sudah mendidik Raga dan Rachel dengan baik." Bu Rosa tersenyum, kemudian masuk ke dalam mobil dan menutup pintunya. Tanpa berlama-lama, mobil milik Bu Rosa sudah melaju dengan perlahan meninggalkan rumah ini.

Alvaro dan Yona saling menatap satu sama lain. Mereka berdua tersenyum. Setelah sekian lamanya, baru kali ini Bu Rosa berterima kasih dengan tersenyum. Tentu saja mereka berdua merasa senang. Setidaknya ada sedikit harapan agar hubungan mereka berdua dengan Bu Rosa kembali membaik.

"Tadi itu beneran mamah?" tanya Yona dengan tersenyum.

"Iya, itu mamah," balas Alvaro.

"Aku senang," tutur ibu dua anak itu.

"Aku juga," sahut Alvaro dengan senyuman yang terukir di wajahnya yang tampan.

Wajah Alvaro sangat tampan. Yona merasa sangat beruntung memiliki suaminya itu. Dengan tiba-tiba saja ia menciup pipi suaminya, lalu kembali tersenyum dengan sangat manis. Bahkan Alvaro hanya terdiam karena terkejut.

Tiba-tiba saja Alvaro memegang dadanya dan menunjukkan mimik wajah seperti menahan sakit. "Aduh bu dokter, jantung saya cenat-cenut."

"Lebay, ih." Yona memukul pelan perut suaminya.

"Kayaknya harus dicium lagi biar cepet sembuh, tapi kalau bisa diciumnya dibibir," ledek Alvaro.

Yona memutar bola matanya sambil tersenyum. Dia tau kalau Alvaro akan bersikap seperti ini karena begitu lah suaminya. Yona pun membalikkan tubuhnya dan melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam rumah, meninggalkan Alvaro sendirian di halaman rumah mereka.

"Bu dokter, masa saya ditinggalin sendirian," protes Alvaro yang masih berdiri di halaman rumah.

"Biarin," balas Yona sambil berjalan memasuki rumahnya.

"Tungguin aku bu dokter!!" Pria itu berlari menghampiri Yona dan masuk ke dalam rumah bersama dengan istrinya.

°     °     °

Waktu telah menunjukkan pukul tujuh malam. Yona, Alvaro, Raga, dan Rachel baru saja tiba di sebuah restaurant ternama. Seperti ucapan mereka siang tadi, malam ini mereka akan makan bersama dan Alvaro benar-benar menyewa satu restaurant ini untuk malam ini.

Mereka berempat berjalan menuju ke kursi yang telah dipersiapkan untuk mereka semua. Mereka duduk di kursi itu sambil menunggu kedatangan teman-teman mereka yang lainnya. Tak lama setelah mereka datang, Nathan, Laura, dan Natasya tiba di restaurant.

"Hai, Kak Rachel," sapa Natasya yang langsung menghampiri Rachel saat tiba di tempat ini.

"Hai, cantik," balas Rachel, lalu memeluk Natasya.

"Ada acara apa, nih?" tanya Nathan kepada Alvaro.

"Lu sama Laura duduk aja, nanti liat aja kita mau ngapain," jawab Alvaro.

Nathan dan Laura duduk di salah satu kursi yang berada dekat dengan Alvaro, sedangkan Natasya duduk di kursi yang berada di sebelah kanan Rachel. Gadis kecil itu tidak bisa berhenti berbicara saat sudah bertemu dengan Rachel.

"Asik, makan-makan, nih," ujar Rafael yang baru saja tiba bersama Rebecca dan Rakha.

Natasya yang asik bercerita dengan Rachel, tiba-tiba saja merintih kesakitan ketika rambutnya yang panjang terasa seperti ditarik dengan kencang oleh seseorang. "IH SAKIT!"

"Eh, ada Natasyot," ledek Rakha, lalu ia duduk di samping Natasya.

"NATASYA, BUKAN NATASYOT!" protesnya.

Married With Kakak Kelas 2 [SELESAI]Where stories live. Discover now