36 - Nostalgia

3.4K 285 54
                                    

Hari ini Yona sedang tidak ada jadwal untuk praktek di rumah sakit. Dari pada sendirian di rumah, perempuan iitu memutuskan untuk menjemput kedua anaknya pulang sekolah.

Perempuan berusia dua puluh sembilan tahun itu meraih kunci mobil Alphard miliknya dan mengemudikannya menuju ke sekolah kedua anaknya berada. Setibanya di tempat tujuan, Yona menurunkan kaca mobilnya lalu memanggil dua anak yang sedang berdiri di depan gerbang sekolah.

Kedua anak itu langsung berjalan menghampiri mobil sang bunda, kemudian masuk ke dalamnya.

"Bunda gak ke rumah sakit?" tanya Rachel ketika ia baru saja duduk di dalam mobil.

"Enggak, bunda lagi gak ada jadwal praktek," balas Yona kepada putrinya.

"Hai, Raga," sapa Yona kepada putranya yang sedari tadi diam sambil duduk di kursi belakang.

"Iya."

"Bunda, Rachel mau ice cream," tutur Rachel dengan manjanya.

"Oke, ayo kita beli ice cream." Ibu dari dua anak itu mengemudikan mobilnya kembali ke sebuah kedai ice cream.

Saat ini Raga telah berusia dua belas tahun dan menduduki kursi sekolah dasar kelas enam. Rachel, adik satu-satunya yang dimiliki Raga telah berusia sepuluh tahun dan berada di kelas empat sekolah dasar.

Yona sendiri telah berusia dua puluh sembilan tahun. Dia baru saja lulus kuliah empat bulan yang lalu dan kini ia telah bekerja di rumah sakit sebagai dokter anak.

Setibanya di kedai ice cream, Yona dan kedua anaknya langsung memesan ice cream yang ingin mereka beli. Seketika Yona teringat saat ia masih sekolah SMA bersama Alvaro. Mereka pernah membeli ice cream di tempat ini. Rasanya cukup menyenangkan saat mengingat masa-masa pada waktu itu.

"Oh ya, dulu waktu bunda sama ayah masih SMA, kita pernah beli ice cream disini," ujar Yona pada kedua anaknya.

"Dulu bunda beli ice cream rasa apa?" tanya Rachel dengan antusias.

"Kalau gak salah, rasa coklat Oreo," balasnya.

"Sama dong. Sekarang Rachel juga beli rasa coklat Oreo kayak bunda," tutur anak perempuan itu.

"Raga beli rasa apa?" tanya Yona kepada putranya.

"Green tea," jawab Raga.

"Waktu bunda lagi hamil kamu, bunda juga sering beli ice cream rasa green tea," timpal ibu dari dua anak itu.

Tak lama setelah itu, seorang pegawai di kedai ice cream ini memberikan ice cream yang mereka pesan. Setelah itu, Yona, Raga, dan Rachel kembali ke dalam mobil.

"Mau liat rumah yang dulu ditempati sama bunda dan ayah, gak?" tawar Yona.

"Mau..." balas Rachel dengan begitu semangat.

"Raga?" tanya Yona kembali kepada putranya yang berada di kursi belakang mobil.

"Hmm, boleh."

Ia mengemudikan mobil miliknya ke sebuah perumahan elite dan menuju ke rumah, yang pernah ia dan Alvaro tempati dulu setelah menikah. Tidak membutuhkan waktu yang lama, kini Yona memberhentikan mobilnya di depan sebuah rumah yang tidak asing baginya.

"Itu rumahnya," ujar Yona sambil menunjukkan sebuah rumah dari dalam mobilnya.

"Agak kecil ya rumahnya," sahut Rachel.

"Memang kecil, tapi memiliki banyak kenangan," timpal Yona.

Disisi lain, Raga sedang menatap rumah itu dan tanpa ia sadari, dia telah menunjukkan senyumannya. Mengingat sang bunda pernah cerita kepadanya, bahwa saat dia masih bayi, Raga pernah tinggal di rumah itu dan menjadi bagian kisah masa muda kedua orang tuanya.

Married With Kakak Kelas 2 [SELESAI]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt