47 - Kekasih

2.4K 227 28
                                    

Sebuah mobil berwarna putih terhenti tepat di depan sebuah rumah. Ya, mobil itu milik Samudra. Mereka baru saja tiba di kediaman milik Alvaro dan Yona. Dengan cepat Rachel membuka seatbelt yang ia pakai dan ingin segera keluar dari dalam mobil ini, tapi Samudra langsung menahan dirinya dengan menggenggam tangannya.

"Rachel, percaya sama aku," tutur Samudra dengan tidak menyerah.

"Kak, apa kata ayah aku dan papah kamu kalau kita pacaran?" tanya perempuan itu.

Samudra diam. Dia sendiri tidak tau bagaimana reaksi Hendri, yaitu papahnya jika tau kalau dia memiliki hubungan lebih dengan sepupunya sendiri. Mungkin pria itu akan kecewa karena Rachel adalah anak dari adik Elisa. Mungkin Alvaro juga akan bereaksi yang sama dengan Hendri.

"Aku gak mau ayah aku kecewa, kak," ujar Rachel kembali.

"Kalau gitu, jangan kasih tau mereka."

Rachel terdiam sejenak sambil menatap laki-laki di sampingnya ini dengan tatapan yang kesal. "Kamu gila, ya."

Tanpa mengatakan apa pun, gadis itu melepaskan genggaman tangan Samudra secara paksa lalu keluar dari dalam mobil. Berulang-ulang kali Samudra meneriakkan namanya, tetapi Rachel tidak mengindahkannya dan memilih untuk masuk ke dalam rumah. 

Ketika pintu rumah ini sudah tertutup dengan sempurna dan Rachel sudah tidak melihatkan dirinya, disisi lain Samudra memukul kemudi mobilnya dengan kencang. Rasanya cukup menyakitkan ketika Rachel menolak dirinya, tetapi Samudra tidak akan berhenti disini, dia akan mencari jalan lain.

Dengan perasaan kecewa, remaja laki-laki itu melajukan mobilnya dengan perlahan dan meninggalkan kediaman ini. Samudra memutuskan kembali ke rumah dan menenangkan dirinya.

Di tempat lain, Raga sedang mengemudikan mobilnya dengan di temani oleh seorang remaja perempuan di sampingnya. Karina tidak tau kakak dari temannya ini hendak membawanya kemana. Selama di perjalanan, mereka berdua tidak mengatakan apa-apa dan hanya ada kesunyian. 

"Kak, kita mau kemana?" tanya Karina dengan hati-hati.

"Liat aja nanti," jawab Raga dengan fokus mengemudikan mobilnya.

Karina kembali terdiam dan menuruti Raga, sedangkan remaja laki-laki itu sendiri tetap mengemudikan kendaraannya menuju ke sesuatu tempat. Setelah beberapa menit, mobil ini berhenti di sebuah mall yang cukup jauh dari ibu kota, bahkan Karina sendiri belum pernah datang ke tempat ini.

Raga kembali melajukan mobilnya menuju ke basement dan memarkirkannya disana. Setelah kendaraan itu sudah terparkir dengan sempurna, tiba-tiba saja Raga melepaskan tautan kancing kemeja sekolahnya satu persatu hingga terlepas semuanya.

"KAK RAGA MAU NGAPAIN?" teriak Karina dengan terkejut.

Bukannya menjawab, remaja laki-laki itu malah melepaskan kemejanya hingga kini dia tidak memakai baju apa pun. Karina semakin panik, dia menutup wajahnya dengan menggunakan jaket milik Raga yang hendak ia balikan kepada laki-laki itu.

"KAK RAGA BURUAN PAKAI BAJU!"

"Lo kenapa, sih?" tanya Raga yang malah terheran-heran dengan perempuan di sampingnya.

"BURUAN PAKAI BAJU!"

Laki-laki itu terkekeh, kemudian ia mengambil kaus berwarna hitam di kursi belakang mobilnya, lalu memakainya dengan cepat. Karina bernapas dengan lega ketika Raga sudah menutupi tubuhnya dengan baju itu.

"Kita mau ngapain disini?" Karina melontarkan pertanyaannya ketika Raga sedang mematikan mesin mobilnya.

"Beli baju, beli make up," timpal remaja laki-laki itu.

Married With Kakak Kelas 2 [SELESAI]Where stories live. Discover now