30 - Kabar Bahagia

4.9K 339 39
                                    

Selama Yona berada di dalam toilet, Alvaro hanya memeluk Raga dan membuat putranya itu merasa hangat serta nyaman. Pandangan mereka masih terpaku pada televisi yang menayangkan sebuah film keluarga yang bertemakan adventure dan comedy.

Setelah beberapa menit perempuan itu berada di toilet, kini ia telah keluar dan menghampiri suami serta putranya yang masih asik menonton televisi.

"Alvaro," panggil Yona.

"Hmm?" Laki-laki itu hanya membalasnya dengan berdeham tanpa memalingkan wajahnya dari layar televisi.

"Aku harus kasih tau sesuatu ke kamu," Yona kembali berbicara.

"Apa?" tanya Alvaro dan kini ia telah memalingkan wajahnya untuk menatap sang istri.

Perempuan itu menghela nafasnya. Kini di tangannya telah terdapat sebuah barang yang ingin ia tunjukkan kepada suaminya. Lalu ia memberikan barang itu kepada Alvaro.

Laki-laki itu menerima barang yang diterimanya dan menatapnya dengan terheran-heran. "Ini testpack?"

"Iya, aku hamil," seketika sebuah senyuman terukir di wajahnya.

Setelah mendengarkan perkataan Yona, sontak Alvaro juga tersenyum dengan sangat bahagia, sambil menatap testpack yang ia pegang. Ia juga menatap sang istri yang berada di sampingnya.

"Ini beneran?" tanya Alvaro memastikan.

Yona membalasnya dengan hanya menganggukkan kepalanya tanpa memudarkan senyumannya. Alvaro langsung memeluk dirinya dengan sangat erat.

"Ayah, kenapa?" tanya Raga dengan begitu polosnya ketika melihat sang ayah sedang memeluk bundanya.

Alvaro melepaskan pelukannya dan beralih memeluk putranya yang sedang bingung.

"Raga, nanti kamu mau punya adek," tutur Alvaro.

Perempuan yang sedang hamil itu menatap Alvaro dan Raga dengan penuh senyuman. Siapa sangka bahwa tuhan telah menitipkan satu malaikat kecil lagi ke dalam rahimnya. Rasanya kini ia benar-benar bahagia atas kehamilan keduanya ini.

"Kapan kamu beli testpack?" tanya Alvaro ketika ia sudah melepaskan pelukannya dengan putra kesayangannya.

"Tadi, pas kita lagi di apotek," jawabnya.

"Kenapa kamu kepikiran untuk beli testpack?" Alvaro kembali bertanya dengan penasaran.

"Dari kemarin aku gak enak badan. Kata dosen aku, aku cuma kecapekan, tapi menurut aku, rasa gak enak badannya sama kayak saat aku lagi hamil Raga," jelasnya.

"Dan aku coba beli testpack untuk liat hasilnya biar gak penasaran," sambungnya.

"Nanti kita ke rumah sakit ya," ucap Alvaro dan Yona hanya membalasnya dengan meng'iya'kannya saja.

Pria itu meraih putranya dan membawanya ke pangkuannya. Alvaro menuntun tangan Raga untuk mengusap perut sang bunda. Ia memberitahukan kalau Raga akan segera memiliki sang adik. Ekspresi yang diberikan oleh anak laki-laki itu juga sangat bahagia.

"Buna, dedenya kapan keluar?" tanya Raga dengan polosnya.

Perempuan itu tersenyum, kemudian mengusap pucuk kepala putranya. "Nanti ya, sayang."

Alvaro segera meraih ponselnya, kemudian menekan beberapa nomor dan menghubungi seseorang. Selama Alvaro berbincang dengan orang lain melalui sambungan panggilan tersebut, disisi lain Yona masih berbincang dengan Raga. Perempuan itu membuat putranya benar-benar bahagia atas kehamilan keduanya ini.

"Oke, kita ke rumah sakit besok pagi, ya. Tunggu badai saljunya selesai dulu," ujar Alvaro setelah selesai berbincang dengan seseorang melalui sambungan panggilan.

Married With Kakak Kelas 2 [SELESAI]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin